Jurubicara Taliban membantah bahwa kelompoknya bertanggung jawab atas kematian Sanubar, Senin.
"Kami tidak melakukan hal seperti itu di Badghis atau provinsi lain," kata Qari Yosuf Ahmadi, menyebut laporan itu adalah "propaganda" oleh asing dan pemerintah Afghanistan yang didukung Barat.
Bibi Sanubar, 35 tahun, digembar-gemborkan telah dieksekusi oleh Taliban karena dugaan perzinahan, demikian perkataan polisi Afghanistan pada hari Senin.
Konon, eksekusi tersebut dilakukan dengan ditembak, pada hari Ahad di daerah pedesaan di barat provinsi Baghdis yang dikuasai Taliban.
Bibi Sanubar dikabarkan dalam kondisi hamil. Yang lebih aneh lagi dalam pemberitaan tersebut adalah bahwa laki-laki yang berselingkuh dengan Sanubar justru tidak dihukum.
Taliban memang memberlakukan syariah Islam selama masa pemerintannya tahun 1996-2001.
[muslimdaily.net/alarby]