View Full Version
Jum'at, 13 Aug 2010

JAT Solo Gelar Malam Keprihatinan

SOLO - Kamis malam 12 Agustus 2010 pada pukul 22.00 WIB, Jamaah Anshorut Tauhid menggelar acara keprihatinan di Masjid Baitussalam Tipes. Acara ini dihadiri oleh ustad Abdul Rochim Ba'asyir. Acara ini diawali dengan jumpa pers dari wartawan yang menanyakan kunjungan ustad Abdul Rochim ke Jakarta yang membesuk ayahnya yakni ustad Abu Bakar Ba'asyir yang ditangkap kembali oleh Densus 88 Senin lalu.

Dalam kesempatan ini ustad Abdul Rochim juga mengatakan bahwa untuk saat ini yang menggantikan ustad Abu Bakar Ba'asyir sebagai amir adalah ustad Achwan dari Surabaya.

Acara pada Kamis malam itu diisi dengan tausiah dan doa yang ditujukan kepada Kapolri dan Densus 88. Dan pada diniharinya akan dilanjutkan sholat Taraweh bersama dengan dibacakan doa qunut nazilah serta doa melaknat Densus 88. Acara ini dilanjutkan dengan sahur bersama. Direncanakan malam keprihatinan ini dilaksanakan selama 3 malam.

Seperti yang disampaikan Humas JAT, Endro Sudarsono Spd, maksud acara ini adalah dalam rangka pembinaan rutin anggota JAT Solo dan tak lupa mendoakan Kaporlri Jendral Bambang Hendarso Danuri dan Kadensus 88 Tito Karnavian bermuhasabah atau intropeksi atas segala yang dilakukan dengan sadar menangkap dan menahan ulama sepuh KH Abu Bakar Ba'asyir menjelang Ramadhan 1431 H. Penangkapan dan penahanan ini jelas-jelas mengganggu semua kegiatan dakwah selama bulan Ramadhan termasuk rencana menjadi Imam dan khotib sholat Idul Fitri di Solo.

JAT Solo meminta penjelasan kepada Kapolri atas Tindak Pidana Terorisme yang telah disangkutkan terhadap ustad Abu Bakar Ba'asyir. Seandainya dikaitkan dengan kasus Aceh dan Bandung dimanakah letak terornya? Info yang dipunyai JAT justru ada anggota Polri bernama Sofyan Tsauri yang berperan banyak dan signifikan di Aceh.

Lebih dari itu JAT Solo menanyakan dasar hukum Penyidik Polri yang melarang ustad Abu Bakar Ba'asyir untuk sholat dan tarawih berjamaah di tahanan Bareskrim. Mengingat Sholat dan Tarawih berjamaah di bulan Ramdhan adalah amalan yang sangat mulia. Jelas sekali Polri telah mengganggu aktifitas dakwah ustad Abu Bakar Ba'asyir selama bulan Ramadhan 1431 H.

Sepertinya penangkapan dan penahanan terhadap ustad Abu ini mirip sekali dengan kasus sebelumnya yang ujung-ujungnya rekayasa. JAT Solo curiga mengapa Polri tidak puas dengan putusan Mahkamah Agung yang telah membebaskan ustad Abu Bakar Ba'asyir dari segala tindak pidana terorisme? Apakah ini ada kaitannya dengan peranan donatur asing yang diperoleh Densus 88 selama ini? Demikian yang dibacakan Humas JAT Endro Sudarsono Spd.

Setelah itu ratusan anggota JAT yang berkumpul di Masjid Baitussalam Tipes Solo melanjutkan acara dengan tilawah (mengaji Al Qur'an) bersama sambil menunggu waktu sholat tarawih dinihari yang akan di imami oleh ustad Rosyid Ridho Ba'asyir yang merupakan putra kedua dari ustad Abu Bakar Ba'asyir. [muslimdaily.net]


latestnews

View Full Version