Menteri Pertahanan penjajah Israel Ehud Barak telah meminta pejabat AS dan Prancis untuk mencegah kapal bantuan Mariam dari Lebanon untuk berlayar ke Jalur Gaza.
Dalam panggilan telepon kepada sekutunya Menteri Luar Negeri AS Hilary Clinton, Penasihat Keamanan Nasional AS James Jones, dan Menteri Luar Negeri Prancis Bernard Kouchner pada hari Sabtu, menteri pertahanan penjajah Israel meminta mereka untuk menghentikan kapal.
Barak menjelaskan bahwa tindakan seperti itu (pelayaran kapal bantuan) sebagai tindak "provokasi" yang tidak perlu dan menyatakan bahwa Israel akan mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza setelah cek di Asdod Port.
Pada hari Sabtu, para penyelenggara perjalanan bantuan kapal mengumumkan bahwa mereka menunda keberangkatan Mariam dari Libanon karena kesulitan menemukan pelabuhan untuk jangkar di dalam perjalanan.
Upaya sebelumnya untuk memecahkan embargo Gaza berakhir menjadi tragedi kapal Mavi Marmara.
Militer Israel menyerang armada Kebebasan atau Freedom Flotilla di perairan internasional di Laut Mediterania pada 31 Mei, membunuh sembilan warga Turki di atas kapal MV Turki Mavi Marmara dan melukai sekitar 50 orang lain yang menjadi bagian dari tim dalam enam kapal konvoi.
Israel juga menangkap dan kemudian membebaskan hampir 700 aktivis dari 42 negara yang berada di kapal-kapal dari armada Kebebasan, yang berusaha memecahkan embargo Gaza dalam rangka untuk memberikan 10.000 ton bantuan kemanusiaan kepada orang-orang yang sudah lama menderita di wilayah Gaza yang diembargo penjajah Israel.
[muslimdaily.net/ptv]