SOLO - Menanggapi semakin maraknya bentuk dukungan dan pembelaan kepada ustadz Abu Bakar Ba'asyir, putera bungsu ABB menghimbau agar orang-orang yang mengklaim sebagai pembela ayahnya untuk tidak bertindak melampaui batas.
Pernyataan ini diungkapkan Abdurrahim (Iim) menanggapi adanya upaya hacker yang sempat men-deface situs Pans Sekuritas dengan membuat tuntutan pembebasan ayahnya, Senin (23/08/10).
Abdurrahim sendiri tidak setuju dengan upaya pembelaan terhadap ayahnya yang dilakukan dengan aktivitas hacking situs-situs internet, lebih-lebih yang tidak ada sangkut pautnya dengan penahanan ayahnya, Abu Bakar Ba'asyir.
"Menurut saya itu adalah salah satu ungkapan kecintaan mereka terhadap beliau (ABB_red), walau saya sendiri tidak tahu siapa mereka apalagi mengenalnya. Saya menghargai bentuk pembelaan ini meskipun pada dasarnya saya tak setuju dengan cara seperti itu," ujarnya kepada Muslimdaily, Senin (23/08/10).
Bungsu Ba'asyir itu mengkhawatirkan jika pembelaan-pembelaan yang tidak tepat justru malah akan mengganggu ketertiban umum.
"Saya khawatir hal-hal seperti ini akan sangat liar dan tak terbendung hingga mengganggu ketertiban umum," tambahnya.
Selain itu, ustadz Iim -sapaan akrabnya- melihat usaha-usaha seperti itu tidak membawa kebaikan namun sebaliknya justru memberikan kesan seakan-akan ayahnya memang benar-benar seorang pengganggu.
"Kepada setiap yang mengaku membela ustadz Abu Bakar Ba'asyir, lakukanlah pembelaan dengan disadari kesadaran yang penuh atas kebenaran itu sendiri. Jika kita meyakini bahwa ustadz Abu tidak bersalah, maka mari kita ajukan argumen-argumen tentang hal tersebut," ujarnya.
"Sehingga pembelaan itu bukanlah sekedar membebek saja, tapi benar-benar didasari kesadaran dan pemahaman betul tentang kenapa beliau harus dibela" himbaunya.
Pembunuhan Karakter ABB
Saat ditanya, apakah tindakan pembelaan yang dilakukan oleh hacker yang sempat mengambil alih kendali situs Pans Sekuritas (http://pans.co.id/) yang menuntut pembebasan ABB tersebut tidak menutup kemungkinan justru dilakukan lawan "politik" ABB, Abdurrahim tidak mengelak atas kemungkinan itu.
"Sangat mungkin itu terjadi. Dalam teori character assasination hal seperti ini menjadi salah satu triknya," ujarnya.
"Anda melakukan pembelaan yang membabi buta, melampaui batas, maka yang terjadi bukannya pembelaan tapi malah menghancurkan," ia mengingatkan. [muslimdaily.net]