Dushanbe, Tajikistan - 25 anggota kelompok pejuang Islam yang ditahan dengan tuduhan terorisme berhasil melarikan diri dari penjara di ibukota Tajikistan setelah serangan dramatis yang menewaskan sedikitnya lima penjaga, kata petugas kemanan hari Senin.
Para narapidana yang melarikan diri termasuk banyak dari anggota Gerakan Islam Uzbekistan kelompok pejuang Uzbek, di antaranya terdapat warga negara Rusia dan Afghanistan, kata para pejabat.
Aksi meloloskan diri disertai kekerasan di sebuah penjara yang dijalankan oleh Komite Nasioanal Kemanan Negara di ibukota Dunshanbe ini merupakan tamparan memalukan kepada pemerintah setelah pemerintah sebelumnya mengklaim berhasil menggagalkan upaya serangan dari kelompok "militan".
Para tahahan menyerang penjaga penjara pada Ahad malam, mereka menewaskan satu penjaga dan melukai dua lainnya. Setelah itu mereka mengambil pasokan senjata dan menggunakan seragam kamuflase untuk melarikan diri.
Tiga jam kemudian pada pukul 01:10 waktu setempat mereka mulai menyerang sebuah pos pemeriksaan dekat penjara, menewaskan empat penjaga penjara. Kemudian mereka melarikan diri menggunakan kendaraan dengan arah tidak diketahui.
Setelah itu, presiden Emomali Rakhmon memerintahkan Kementrian Dalam Negeri melakukan pemblokiran di jalan, bandara dan stasiun kereta.
Tajikistan adalah negara miskin dan berbagi perbatasan dengan Afghanistan. Pada tahun 90an awal negeri ini dilanda perang sipil.
Gerakan Islam Uzbekistan, atau IMU, adalah kelompok yang muncul pada 1990-an dan di awalnya terdiri dari pejuang Islam yang bertujuan menjatuhkan rezim otoriter di negara-negara tetangga Soviet Uzbekistan dan Tajikistan.
IMU mempunyai kamp-kamp pelatihan di Afghanistan dan Pakistan dan pada satu waktu berjuang bersama Taliban. [muslimdaily.net/ap]