KABUL - Dua serangan bom terpisah di Afghanistan menewaskan paling tidak 10 orang, termasuk empat polisi Afghanistan.
Seorang pembom menewaskan orang-orang tersebut ketika mobil yang ia tumpangi ia tabrakkan ke konvoi NATO di jalanan Kandahar hari Sabtu.
Dikutip dari Al Jazeera, "Saya sedang berjalan di jalan ini ketika tiba-tiba mendengar ledakan besar dan aku langsung lari saja, setelah beberapa menit saya mendekati lokasi ledakan, saya lihat tiga orang telah mati dan sebelas lainnya terluka," kata John Agha, saksi mata di tempat.
"Sudah pasti mereka (Taliban) yang terus-terusan melakukan serangan terhadap pasukan asing di negeri ini, namun belum ada klaim serangan langsung kali ini," kata reporter Al Jazeera Hoda Abdul Hamid melaporkan dari Kabul, ibukota Afghanistan.
Bom Kunduz
Pada Sabtu pagi, tujuh orang tewas dan 16 lainnya terluka dalam serangan di propinsi Afghanistan selatan, Kunduz.
Ledakan tersebut terjadi di sebuah toko daging yang mensuplai kebutuhan polisi lokal di daerah Bander Imam, kota Kunduz.
Abdul Hamid mengatakan paling tidak tujuh orang tewas dalam ledakan itu termasuk empat orang polisi.
Kunduz adalah kota transportasi utama yang menghubungkan jalanan yang dipakai untuk jalur penting pengiriman kebutuhan bagi pasukan koalisi yang sudah sering mendapat serangan dari pejuang Taliban.
Pejuang Taliban telah meningkatkan serangan terhadap polisi di Kunduz yang mereka lakukan untuk mendestabilisasikan pemerintah lokal setempat.
Walaupun tidak berhubungan, namun serangan hari Sabtu itu bisa disebut sebagai peringatan pertama dari serangan udara pesawat NATO tahun lalu terhadap dua truk bahan bakar di luar kota Kunduz yang menewaskan sebanyak 142 orang, serangan itu adalah serangan dengan kematian sipil terbesar yang dilakukan NATO sejak mereka menginvasi Afghanistan pada 2001.
Diyakini serangan itu sebagai balas dendam Taliban kepada NATO yang telah menewaskan banyak sipil dalam serangan udara tersebut. [muslimdaily.net/aljz]