View Full Version
Kamis, 16 Sep 2010

Banyak Gerai Makanan halal Buka, Warga Prancis Protes

Jaringan restoran siap saji Prancis, Quick, telah menyatakan keputusannya untuk membuka 14 cabang gerai halal di negeri ini, meskipun protes dari kelompok kanan maupun kiri, The National, surat kabar yang berbasis di UEA melaporkan hari Rabu.

keputusan Quick untuk membuka gerai halal dengan mengkonversi beberapa kantor cabang  non-halal disambut dengan protes dari beberapa walikota kota dan kota pinggirin di mana mereka berada.

"Kami tidak terlibat dalam perdebatan politik, tetapi dari respons pelanggan kita dapat melihat bahwa mereka menyukainya (makanan halal, red)," kata Valerie Raynal, kepala bidang komunikasi Quick.

Titik pertikaian utama

Titik utama pertentangan antara pihak restoran dan pendudkung anti-halal adalah tidak adanya item non-halal dari menu  di cabang restoran halal.

Jaringan hamburger Quick menggarisbawahi bahwa keputusan untuk membuka cabang halal muncul dari tujuan bisnis murni, dan bertujuan melayani  lima juta Muslim Perancis. Quick juga menjelaskan bahwa bahwa pasar makanan halal di seluruh dunia diperkirakan bernilai antara $ 600 miliar dan $ 21 trilyun per tahun.

Restoran tersebut juga telah menekankan bahwa mereka tidak berniat untuk berhenti menyajikan bir. "Kami juga memiliki pelanggan lain dan kita harus tetap memberikan mereka dengan apa yang mereka inginkan," katanya.

Selain itu, Quick akan menawarkan burger non-halal di cabang halal dari akhir tahun ini tetapi hanya dengan bahan-bahan yang telah disusun di tempat lain dan hanya dipanaskan saja. Bacon (burger babi) tidak akan ditawarkan di cabang halal.

Penolak

Pada awalnya Quick membuka 8 gerai halal tahun ini, namun walikota berpaham Sosialis di kota Roubaix utara, salah satu tempat gerainya, mengajukan gugatan. Tapi Walikota René van Dierendonck menarik permintaan itu dalam seminggu.

Pembukaan restoran yang jatuh pada bulan Ramadhan dan muncul di tengah perdebatan yang sedang berlangsung di Prancis dan seluruh Eropa atas integrasi imigran muslim dan keturunan mereka.

politikus lainnya seperti politisi sayap kanan Marine Le Pen, yang menyebut keputusan Quick adalah  sebuah 'skandal' minggu lalu, dan, menentang Quick menambah cabang halalnya. "Saya bukan Muslim, saya tidak ingin hal ini dikenakan pada saya," kata Le Pen.

Dia juga menyambut larangan cadar.

[muslimdaily.net/alarby]


latestnews

View Full Version