DEPOK - Siang tadi Rabu 6/10/2010, di PN Depok Jl Boulevard, Depok Jawa Barat diadakan lagi sidang kasus pelatihan bersenjata di Aceh dengan terdakwa Sofyan Tsauri. Ditemui kontributor MuslimDaily sebelum sidang Sofyan Tsauri kembali menjelaskan bahwa ia menyangkal disebut mata-mata polisi yang disusupkan dalam pelatihan militer di Aceh. Bahkan terhadap orang yang menyatakan ia sebagai mata-mata dirinya berani mengajak mubahalah.
"Salah satu kelemahan para aktivis Islam di Indonesia adalah masih senang mencari kambing hitam," demikian dikatakan Sofyan Tsauri sebelum dimulai sidang. Wawancara agak susah dilakukan dari dekat karena Sofyan dijaga puluhan anggota Densus 88 yang menggunakan seragam preman, bahkan kami sempat dihentikan, walhasil rekaman suara yang kami dapatkan tidak begitu jelas sebab wawancara hanya bisa dilakukan dengan jarak 3 meter.
Kasus Aceh
"Contohnya kasus Aceh," kata Sofyan. "Alih-alih mengevaluasi kenapa gagal malah mencari kambing hitam dan saya yang dijadikan kambing hitam," ujar Sofyan. "Saya dituding sebagai intel yang disusupkan dikalangan mujahidin, sialnya tuduhan itu dilontarkan tanpa proses tabayun."
"Habib Rizieq, Yusuf Qordhowi secara terbuka menyebut saya intel diberbagai media, itu sangat disayangkan kenapa mereka tak mencoba melacak kebenaran tuduhan-tuduhan itu, mereka bisa tanya ke polisi-polisi Depok kenapa saya dipecat, mereka bisa tanya kepada keluarga saya, banyak yang bisa diminta konfirmasi."
Sofyan mengaskan kalau memang tuduhan-tuduhan itu tidak dihentikan dia bersedia bermubahalah dengan Habib Rizieq. "Saya bersedia bermubahalah dengan mereka." Bahkan Sofyan berani bermubahalah dengan ustadz Abu Bakar Ba'asyir jika sampai ustadz Abu menyatakan Sofyan sebagai intel.
Kenapa Mudah Bicara?
MuslimDaily mencoba bertanya kepada kontributor berita kami yang datang di PN Depok hari ini mengenai bagaimana Sofyan Tsauri bisa membeberkan semua perihal pelatihan bersenjata di Aceh. Kepada redaksi MuslimDaily, sumber kami mengatakan Sofyan diinterogasi sambil disiksa dengan digantung didalam sumur, karena tidak kuat menahan siksa maka ia menceritakan semua.
Sidang Tsauri kali ini beragendakan pembacaan eksepsi. Tsauri tiba di PN Depok mengenakan jubah warna putih dan peci hitam, sidang dimulai pukul 13.00 WIB dan akan dilanjutkan pekan depan dengan agenda pembacaan bantahan eksepsi. [muslimdaily.net]