Kelompok bersenjata di Pakistan baru-baru ini telah menghancurkan setidaknya 40 truk tangki yang mengangkut bantuan bahan bakar untuk NATO dalam dua serangan terpisah.
Serangan pertama terjadi di sebuah depot di Quetta, wilayah utara Pakistan dimana sekelompok orang bersenjata menyerang truk tangki bahan bakar yang sedang diparkir. Sedangkan serangan kedua terjadi di Nowshera, wilayah barat laut Pakistan yang juga dilakukan oleh sekelompok orang bersenjata terhadap iring-iringan truk tangki bahan bakar.
Serangan terhadap truk tangki bantuan untuk NATO melonjak tajam sejak Pakistan menutup jalur di Torkham, salah satu jalur utama menuju Afghanistan sebagai sikap tegas atas kematian beberapa tentaranya dalam serangan helikopter NATO minggu lalu.
Walaupun AS dan NATO sebagai penanggung jawab serangan telah meminta maaf atas serangan tersebut, tetapi Pakistan bergeming. Mereka tetap menutup Torkham sehingga menyebabkan distribusi perbekalan NATO terhenti dan truk penyuplai perbekalan NATO menjadi sasaran empuk buat kelompok perlawanan.
Hingga saat ini pihak kepolisian setempat baru menduga jumlah para pelaku penyerangan yang mencapai 14 orang bersenjata dengan korban tewas satu orang supir truk.
Menyikapi serangan tersebut, para pejabat NATO seolah-olah meremehkan. Mereka mengatakan serangan-serangan yang terjadi belum memiliki dampak yang signifikan terhadap kelancaran operasi militer di Afghanistan.
Seorang juru bicara senior ISAF yang dipimpin NATO di Afghanistan, Jenderal Josef Blotz, mengatakan kepada BBC kalau NATO masih memiliki banyak persediaan bahan bakar di Afghanistan dan memiliki banyak dana untuk mendapatkan bahan bakar.
[muslimdailynet/bbc]