View Full Version
Kamis, 14 Oct 2010

Ketemu Syeikh Al Azhar, Menlu Denmark Minta Maaf Soal Kartun Nabi

Lima tahun setelah kemarahan umat Muslim, Denmark meminta maaf atas pencetakan  kartun Nabi Muhammad (saw), pada hari Rabu.

"Denmark menentang setiap pengulangan dari permintaan tersebut yang menyebabkan perpecahan antara orang-orang di dunia," kata menlu Denmark Lene Espersen dalam sebuah konfrensi pers bersama dengan ulama muslim terkemuka  Mesir setelah pembicaraan satu jam.

"Denmark sangat ingin menjaga hubungan baik dengan semua negara-negara Muslim," tambahnya sambil duduk di samping Syaikh Ahmad Al Tayeb, Grand Syaikh Al Azhar, yang merupakan perguruan Islam bergengsi di dunia.

Pencetakan gambar yang mengejek Nabi Muhammad (saw) dalam surat kabar Denmark Jyllands-Posten pada akhir tahun 2005 memicu kemarahan di seluruh dunia Muslim, di mana beberapa negara memboikot barang Denmark.

Selama konferensi pers-nya hari Rabu, Espersen membantah bahwa kunjungannya ke Al Azhar dan berbicara dengan para syeikh adalah dimaksudkan untuk menghilangkan ketakutan Muslim terhadap pencetakan ulang karton hina tersebut.

 "Negara saya percaya dalam kebebasan berekspresi, tetapi juga menghormati semua agama," katanya.

Sementara itu, Syeikh Al Tayeb, yang diangkat menjadi grand syeikh di Al Azhar pada Maret lalu, mengatakan bahwa pejabat Denmark sangat ingin membuat permintaan maaf di depan umum.

"Dia juga menyebutkan upaya negaranya untuk menetapkan hukum kriminalisasi penghinaan agama," tambahnya.

Syeikh Tayeb menolak untuk meminta maaf atas aksi protes dan reaksi keras  dari umat Islam terhadap kartun.

"Saya merasa bahwa menteri merasa malu pada gambar-gambar ini. Dia menegaskan kepada saya bahwa tindakan itu merupakan tindakan individu, yang tidak mewakili keyakinan rakyat Denmark dan pemerintah Denmark."

[muslimdaily.net/GN]


latestnews

View Full Version