View Full Version
Jum'at, 05 Nov 2010

Mantan Anggota JI Australia Menjadi Kontroversi di Norwegia


Seorang mantan "jihadis" asal Australia menjadi berita di Norwegia, ia dikabarkan pernah bergabung dan berlatih militer bersama kelompok Jamaah Islamiyah Indonesia. Dulu ia meninggalkan Australia untuk ke Yaman, kini ia muncul kembali di Norwegia.

Pria tersebut sekarang menjadi pusat kontroversi atas debat panas pembangunan sebuah masjid yang didanai pemerintah Saudi.

Andrew Ibrahim Wenham, pria asal Perth Australia ini kini muncul sebagai tokoh sentral dalah sebuah debat publik yang panas mengenai pembangunan masjid di kota kecil Tromso di Norwegia Utara.

Kontroversi ini memanas setelah di beberapa koran lokal mengekspos aktifitas jihad masa lampau Wenham saat di Australia. Dalam koran-koran Wenham menjadi headline berita dengan judul "Pemimpin Muslim yang terlibat dalam jaringan Teror" , sontak hal ini menjadi angin panas.

Namun di situs The Australian dimuat bahwa Ibrahim Wenham menyesalkan aktifitas keterlibatannya masa lalu dengan JI dan kekhawatirannya hal itu akan menggagalkan proyek masjid di kota Tromso, Norwegia yang telah ia tinggali sejak tahun 2002.

Wenham kini menjadi pemimpin jamaah Al-Noor Islam di Tromso, kelompok ini menawarkan untuk membangun masjid baru yang didanai pemerintah Saudi, namun kini hal itu telah memicu kekhawatiran di masyarakat setempat, seperti dilaporkan situs The Australian.

Saat koran Nordlys Tromso menyelidiki proposal pembangungan masjid, Wenham membantah terlibat gerakan jihad pada masa lalu, namun kemudian Wenham mengkonfirmasi ceritanya kepada wartawan bernama Sissel Wessel-Hanson.

Wenham mengatakan ia pergi ke Mindanao untuk "petualangan". Dia tidak tahu siapa itu Hambali pada awalnya, setelah itu ia kehilangan kontak dengan Hambali pada tahun 2000.

Perjalanan jihad Wenham dimulai ketika ia pindah ke Australia dari Inggris bersama keluarganya pada tahun 1997, tak lama setelah ia masuk Islam.

Di Perth, ia berteman dengan seorang rekan yang juga mualaf, bernama John Musa Bennett, Musa memperkenalkan dia dengan para pemimpin cabang JI Australia, kakak beradik Abdul Rahim dan Abdul Rahman Ayub.

Di Perth, Wenham sempat ikut latihan menembak dengan paintball bersama kelompok JI setempat dan kemudian dikirim untuk suatu pelatihan militer selama enam pekan di Kamp Hudaibiyah, Mindanao.

Bukti dari pelatihan orang Australia pada tahun 2000 tersebut berada dalam sebuah buku terbitan tahun 2005 yang ditulis oleh Nasir Abas. Dalam laporan tersebut Wenham disebutkan bernama "Ali", anggota Mantiqi Ukhro, warga negara Australia yang dilatih selama 1 bulan, yang dimulai pada 4 Desember tahun 1994 hingga 21 Januari 2000. Mantiqi Ukhro yang dimaksud adalah cabang dari JI Australia.

Kini di Tromso Norwegia, Wenham mengatakan kepada The Australian bahwa: "Pergi ke Filipina itu pelatihan, itu seperti ketika saatnya tiba anda dibutuhkan untuk memepertahankan Islam, dan itu bukan terorisme".

Kini Wenham telah tinggal "diam" selama sembilan tahun terakhir di Tromso, Norwegia dimana ia menjabat sebagai dewan masjid Al-Noor. Bersama istrinya, Sandra Maryam Moe, Wenham merasa khawatir jika masa lalunya diungkit-ungkit lagi yang menyebabkan proyek pembangunan masjid baru yang didanai Saudi akan gagal. [muslimdaily.net]


latestnews

View Full Version