Seorang pria membakar diri di luar parlemen Mesir di Kairo, dan seorang pria lain membakar dirinya di depan istana presiden di ibukota Mauritania, pada hari Senin. Upaya meniru dari pengorbanan-diri lulusan Tunisia yang memicu aksi kerusuhan.
Pria Mesir, yang diidentifikasi sebagai pemilik restoran Abduh Abdulmoneim dari Qantara, dekat kota pelabuhan Ismailiya, "berdiri di depan gedung parlemen di (pusat kota Kairo) dan membakar tubuhnya," lapor kantor berita Mesir MENA.
"Ia segera dibawa ke rumah sakit untuk menerima perawatan yang diperlukan," tambah MENA.
Sebuah sumber parlemen mengatakan pria itu berdiri di luar kantor parlemen, menuangkan BBM pada dirinya sendiri dan membakar diri.
"Seorang polisi yang berada di dekatnya berhasil memadamkan api dan orang itu cepat dibawa pergi dengan ambulans," tambah sumber itu, menurut AFP.
Orang tersebut membakar diri karena tidak mendapatkan jatah roti untuk restorannya.
Kasus Bouazizi, yang kemudian akan meninggal karena luka-lukanya, melepaskan gelombang protes di Tunisia yang akhirnya akan menumbangkan rezim 23 tahun dari Presiden Zine El Abidine Ben Ali.
Aksi serupa juga terjadi di Aljazair, setidaknya 4 aksi terjadi pekan ini, meniru aksi Bouazizi di Tunisia.
Hampir separuh dari 80 juta rakyat Mesir berada dalam kemiskinan. Krisis ekonomi melanda sejumlah negara Arab di Afrika utara seperti Tunisia, Mesir dan ALjazair. Mereka menuntut penurunan harga dan penumbangan rezim pemerintah yang otoriter. Krisis ekonomi juga terjadi di Jordania.
[muslimdaily.net/alarby]