View Full Version
Senin, 24 Jan 2011

Tentara AS Kembali Nodai Al Quran di Afghanistan

Meskipun sentimen anti-AS sedang berkembang di Afghanistan, namun terdapat rekaman baru yang menunjukkan tentara Amerika menodai Al-Qur'an setelah membunuh warga sipil di sebuah desa di Afghanistan.

Laporan mengatakan sedikitnya tiga warga sipil tewas dan empat lainnya terluka setelah pasukan AS menyerbu sebuah sekolah Islam di Propinsi Ghazni. Pasukan melepaskan tembakan ke arah beberapa mushaf Al-Qur'an dan menodai salah satu simbol Islam tersebut, seorang koresponden Press TV melaporkan pada hari Minggu 23 Januari.

Pemerintah Provinsi mengatakan pasukan AS melakukan serangan tanpa koordinasi dengan tentara Afghanistan. Presiden Afghanistan Hamid Karzai telah berjanji untuk memulai penyelidikan atas insiden tersebut.

Kantor Karzai telah berulang kali meminta Amerika Serikat untuk lebih memperhatikan perlindungan terhadap kehidupan sipil selama operasi militer.

Sementara itu, ratusan warga Afghanistan yang marah telah turun ke jalan-jalan di Ghazni dan sekitarnya untuk memprotes meningkatnya jumlah korban sipil dan penodaan terhadap kesucian di tangan pasukan pimpinan AS.

Afghanistan mengatakan pasukan pimpinan Amerika mengabaikan budaya lokal dan telah menargetkan ratusan sipil di berbagai bagian negara yang dilanda perang.

Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengatakan pada akhir Desember, NATO melanggar perjanjian keamanan yang ditandatangani dengan pemerintah Kabul bahwa  semua operasi NATO di Kabul harus bersama dengan pemerintah.

Ratusan warga sipil telah kehilangan nyawa dalam serangan udara pimpinan AS dan operasi darat di berbagai bagian Afghanistan selama beberapa bulan terakhir, dengan mengakibatkan kemarahan rakyat Afghanistan atas jumlah.

Kementerian dalam negeri Afghanistan baru-baru ini mengatakan bahwa 2010 merupakan tahun paling mematikan bagi warga sipil sejak invasi pimpinan Amerika tahun 2001. Kementerian itu mengatakan lebih dari 2.000 warga sipil tewas dalam kekerasan di Afghanistan.

Warga sipil telah menjadi korban utama kekerasan di Afghanistan, khususnya di provinsi bermasalah di daerah selatan dan timur.

 [muslimdaily.net/ptv]


latestnews

View Full Version