View Full Version
Selasa, 01 Feb 2011

Jika Mubarak Lengser

Rangkaian peristiwa pekan akan memiliki dampak besar bagi Timur Tengah selama bertahun-tahun mendatang. Peranan Mesir di kawasan ini akan berubah.

Presiden Mubarak menjadi pilar penting persekutuan antara kekuatan Barat dan para pemimpim otoriter Arab dan tanpa dia, persekutuan itu mungkin tak bisa bertahan.

Dia merupakan satu-satunya pemimpin Arab yang dipercaya Israel. Ketakutan terbesar adalah bahwa tanpa dia, maka perdamaian dengan Mesir yang sedang beku sekarang kemungkinan terancam.

Presiden Mubarak merupakan orang yang diperlukan Barat di Timur Tengah selama 30 tahun.

Itulah sebabnya mengapa Mesir terus menerima bantuan besar dari Amerika serta dukungan politik dari Inggris dan negara-negara Eropa, meskipun catatan HAM-nya sangat buruk, pemilihan umum yang curang, penindasan semua organisasi politik oposisi dan korupsi yang merajalela.

Berikut ini adalah beberapa fakta tentang Mubarak:

* Mubarak, 82 tahun, mengambil alih pemerintahan setelah Islamis menembak mati pendahulunya, Anwar Sadat, pada parade militer di tahun 1981. Komandan angkatan udara ini justru “lebih tahan lama” memerintah daripada yang dibayangkan pada saat itu.

* Ia memang belakangan giat melakukan reformasi ekonomi  dipimpin oleh kabinet di bawah Perdana Menteri Ahmed Nazif. Tapi dia menutup rapat pintu oposisi politik.

* Dia telah menolak perubahan politik yang signifikan bahkan di bawah tekanan  Amerika Serikat, yang telah menuangkan miliaran dolar bantuan militer dan lainnya ke Mesir karena menjadi negara Arab pertama yang bersedia berdamai dengan Israel, menandatangani perjanjian pada tahun 1979.

* Mubarak memenangkan pemilihan pertama multi-capres tahun 2005 meskipun hasilnya sudah bisa ditebak.  Kelompok hak asasi manusia dan pengamat mengatakan pemilihan itu penuh penyimpangan.

* Dia tidak mengatakan apakah ia akan memerintah untuk masa enam tahun keenam pada tahun 2011. Para pejabat telah mengindikasikan dia mungkin akan terus memerintah, walaupun pertanyaan tentang kesehatannya setelah operasi di Jerman Maret lalu menjadi perdebatan. Rakyat membaca ia bakal menyerahkan kekuasaan pada anaknya, Gamal, yang kini berusia 47 tahun. Namun baik Mubarak atau Gamal pernah menyangkal sinyalemen itu.

* Gamal, tidak seperti ayahnya dan presiden Mesir lainnya, tidak memiliki latar belakang militer. Analis mengatakan akan membuat lebih sulit baginya untuk membangun otoritas sebagai presiden. [muslimdaily.net/bbc-rep]


latestnews

View Full Version