View Full Version
Jum'at, 11 Feb 2011

Seorang Muslim Jawa Suriname Yang Religius

Kebanyakan orang Jawa Suriname tidak menguasai Bahasa Indonesia. Tapi keturunan buruh Jawa yang diangkut Belanda ke Suriname sekitar 130 tahun lalu ini, terutama generasi tuanya, masih bisa berbahasa Jawa.

Namun Soedirman Moentari merupakan pengecualian, karena ia salah satu dari sedikit orang Jawa Suriname yang sangat pandai berbahasa Indonesia. Dan ia juga religius. Sebelum bertolak ke Belanda, generasi ketiga buruh kontrak Jawa ini sempat belajar Indonesia di Kedutaan Besar RI di Paramaribo.

Ketika masih tinggal di Suriname, Soedirman yang sekarang sudah tinggal di Belanda, aktif di sebuah yayasan Islam di negara Amerika Latin itu. Pada tahun 1999 ia ke Belanda untuk naik haji, karena berangkat langsung dari Suriname ke Arab Saudi banyak kesulitan.

Naik Haji Lewat Belanda

Tap setelah pulang dari Mekkah, ia tidak kembali ke Suriname dan malah menetap di negeri kincir angin ini. "Rencananya dua tahun, tapi sampai sekarang saya masih di sini, " katanya sambil ketawa. Di sini, maksudnya di Belanda.

Berkat doa, tambah Soedirman, ia akhirnya bisa bekerja sebagai dosen biologi di sebuah sekolah menengah Islam di Rotterdam. Sekolah ini bernama Islamitische Schoolgemeenschap Ibn Chaldoun.

Untuk bisa mengajar bilogi di sekolah itu, insinyur peternakan jebolan Universitas Wageningen ini, harus melanjutkan studinya.  "Pada 2002 saya akhirnya meraih ijazah Master of Sciense biologi di Universitas Leiden, " tandas Soedirman.

Menulis mata pelajaran Islam
Sejak di Suriname Soedirman Moentari aktif menulis mata pelajaran Islam dalam bahasa Belanda. Bahan-bahannya banyak ia ambil dari Indonesia. "Karena anak-anak kami di Suriname dan di Nederland (Belanda, red) nggak bisa lagi bahasa Jawa, " tandasnya.

Ia menambahkan di Suriname ada guru yang dikirim dari Indonesia dan mereka mengajar dalam bahasa Jawa. Ini berarti anak-anak muda tidak bisa banyak belajar Islam dengan guru-guru itu.

Soedirman juga mengelola sebuah blog yang berisi ceramahnya, menariknya blog tersebut ditulis menggunakan bahasa Belanda dan bahasa Jawa (bahasa Kromo). Kunjungi link berikut ini untuk membaca blog Soedirman.

http://islamwayoflifebooks.blogspot.com/

Belum sempat ke Indonesia
Menariknya "ustad" Soedirman ini memberi khutbah di masjid Suriname dalam dua bahasa yaitu Belanda dan Jawa. Bahasa Jawa untuk generasi tua dan bahasa Belanda untuk generasi muda. Tapi meski pintar berbahasa Indonesia, Soedirman belum sempat ke Indonesia. [RNW]


latestnews

View Full Version