Warga ibukota Libya mengatakan bahwa 'Tentara bayaran bersenjata' telah diterjunkan dan melakukan pembantaian di Tripoli, sebuah laporan mengatakan.
Tentara bayaran Bersenjata Afrika mendarat dari helikopter di beberapa lingkungan di ibukota dan menembaki 'siapa pun di jalan-jalan,' menyebabkan sejumlah besar kematian, AFP melaporkan pada hari Senin, mengutip saksi lokal.
Telah ada "pembantaian" di Tajura dan distrik Fashlum di ibukota Libya, dengan orang bersenjata menembak tanpa pandang bulu termasuk perempuan, laporan itu menambahkan.
"Apa yang terjadi hari ini di Tajura adalah pembantaian," kata penduduk kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa para wanita pun menjadi sasaran tembak.
Federasi Internasional untuk Hak Asasi Manusia mengatakan sebelumnya bahwa sebanyak 400 pengunjuk rasa pro-reformasi sejauh ini telah tewas dalam Revolusi di Libya.
Kelompok yang berbasis di Paris tersebut menambahkan bahwa informasi sebagian besar berasal dari kelompok hak asasi manusia di Libya.
Aksi kejam aparat keamanan dan tentara bayaran Gadaffi datang setelah pengunjuk rasa berhasil menguasai beberapa kota, termasuk Sirte dan Benghazi, kota terbesar kedua Libya, dan beberapa unit tentara membelot di tengah-tengah kekerasan berdarah yang diluncurkan oleh rezim Gaddafi.
Sementara itu, ada laporan simpang siur bahwa Gaddafi telah meninggalkan negara itu.
Dalam pidato televisi pada hari Minggu, putra Gaddafi, Seif al-Islam, memperingatkan dapat terjadi perang saudara di negara Afrika Utara tersebut.
Namun rakyat Libya mengabaikan peringatan dari rezim Gadaffi dan melakukan aksi sepanjang hari Senin.
Gunakan Pesawat Tempur
Pemerintah Libya Pemimpin diktaktor kejam Muammar Gaddafi telah menurunkan jet tempur untuk menembaki demonstran pro-reformasi, yang telah mengambil kendali di sejumlah kota.
Pengunjuk rasa pro reformasi di Libya telah menguasai beberapa kota, termasuk Benghazi, Sirte dan di kota perbatasan al-Zawiya, laporan mengatakan pada hari Sabtu.
Angkatan Udara sekarang telah mengirimkan jet tempur untuk menyerang demonstran di tengah revolusi yang muncul.
Sementara itu di Tripoli, para pengunjuk rasa menyerang sebuah stasiun televisi semalam. Laporan juga mengatakan bahwa pasukan keamanan menewaskan puluhan orang di kota kedua terbesar, Benghazi, hanya dalam beberapa jam.
[muslimdaily.net/ptv]