View Full Version
Senin, 18 Apr 2011

Dari Balik Penjara, Ba'asyir Terbitkan Buku 'Seruan Tauhid Di Bawah Ancaman Mati'

Meski tengah menjadi terdakwa perkara terorisme dan mendekam di balik jeruji rutan Bareksrim Mabes Polri, Ustadz Abu Bakar Ba'asyir tetap berusaha mendakwahkan syariat Islam semampunya. Kali ini, ustadz sepuh ini mendakwahkan syariat Islam melalui buku hasil karya tulisnya dan tim pembela Abu Bakar Ba'asyir (TPABB).

Buku yang diterbitkan oleh JAT Media Center ini diberi judul 'Seruan Tauhid Di Bawah Ancaman Mati'. Meski baru dilaunching, buku ini sudah naik cetak dua kali. Ini adalah buku cetakan kedua.

Materi buku sendiri lebih banyak berbicara tentang i'dadul jihad (latihan militer_red)) dan upaya penegakan syariat Islam yang disudutkan sebagai bagian dari bentuk kegiatan terorisme oleh JPU (dan Hakim) dalam persidangan di PN Jaksel yang tengah dijalani ustadz Abu Bakar Ba'asyir.

Beberapa buah buku 'Seruan Tauhid' itu juga telah dikirimkan kepada pihak istana, DPR, dan pejabat pemerintah lainnya. Sayangnya, ketika hendak dibagikan kepada anggota DPR, oleh Son Hadi (Direktur JMC) diungkapkan bahwa pembagian buku itu diurungkan karena alasan 'berbahaya' dan 'menggetarkan istana'.

Sebenarnya, dalam bukunya tersebut, Ba'asyir hanya bermaksud akan meluruskan pemahaman pelatihan militer di Aceh. Ba'asyir menyangkal pelatihan militer di Aceh merupakan kegiatan terorisme. 

"Yang benar itu sunah menurut ajaran Islam," ujar Ba'asyir dalam sebuah pernyataan beberapa waktu lalu.

"Saya menerbitkan buku ini untuk menjawab pemahaman zionis yahudi yang telah mengobok-obok ajaran Islam dengan cara mematikan dua hal yang menjadi landasan umat Islam dalam berprilaku dalam bernegara, hal ini untuk menghancurkan umat Islam," bebernya.

Dalam bukunya tersebut, Ba'asyir juga membahas terkait pemimpin Islam. Dimana menurutnya seorang penguasa yang beragama Islam harus berkiblat pada syariat Islam ketika memimpin negaranya.

"Jadi kalau tidak mau menjalankan ajaran nabi tersebut, maka dia Islam murtad. karena itu kalau saya menegakkan atau membela negara ini berdasarkan syariat Islam dianggap teroris itu berarti melawan perintah Allah," paparnya.

Dalam pesannya melalui rekaman video yang disampaikan di balik jeruji penjara yang ditayangkan di depan peserta bedah buku yang membludak memadati ruangan sehingga banyak yang berdiri, Ba'asyir mengharapkan agar seluruh hadirin bersikap ikhlas dalam mengikuti bedah buku itu.

Mahendradatta, dari TPABB, mengungkapkan, buku ini baru buku awal yang lebih banyak diambil dari eksepsi ustadz Abu Bakar Ba'asyir dalam persidangan Februari 2011 di PN Jakarta Selatan. "Nanti akan dilaunching lagi buku kedua yang lebih lengkap dan lebih mendalam," bocornya saat berbicara di depan peserta Bedah buku 'Seruan Tauhid Di Bawah Ancaman Mati' di Gedung Juang '45 Menteng Jakarta. (Muslimdaily)


latestnews

View Full Version