View Full Version
Selasa, 26 Apr 2011

Ashqar: Kasus Bocah Perempuan Abir Iskafi Seharusnya Getarkan Nurani Dunia

Riyad Ashqar, Kepala Bidang Media di Kementerian Tawanan menuding Israel bertanggung jawab penuh atas kematian bocah perempuan karena shock akibat larangan Israel melihat ibunya di penjara Beirsheba yang divonis seumur hidup. Setelah kembali ke rumahnya, kondisinya memburuk dan mengalami kelumpuhan kemudian meninggal dunia. Menurutnya masyarakat internasional seharusnya peduli terhadap penderitaan yang dialami rakyat Palestina.

Peristiwa ini sekiranya terjadi pada orang tua Shalit, tentu dunia beraksi dan tidak diam, dan pasti menuding rakyat Palestina sebagai penjahat perang yang harus dihukum.

Pernyataan ini diungkapkan Ashqar dalam festifal yang diselenggarakan Wanita Hamas di wilayah Timur Rafah memperingati Hari Tawanan Palestina.

Ashqar menyebutkan pentingnya menyoroti persoalan tawanan dan menginformasikan penderitaan mereka supaya tergerak nurani masyarakat untuk melakukan aksi solidaritas bagi mereka, meski hanya lewat selaksa doa, semoga Allah membebaskan mereka.

Ashqar menjelaskan sejumlah penderitaan yang dialami para tawanan, diantaranya kelalaian medis yang mengancam kehidupan mereka, terakhir apa yang menimpa tawanan Sutan Wali asal Gholan yang meninggal karena kanker selama rentang penawanan 22 tahun.

Menurutnya Israel sengaja membunuh para tawanan secara perlahan, membiarkan mereka tidak mendapatkan pengobatan medis, menunda operasi selama beberapa tahun, memberikan obat kadaluarsa dan tidak memberikan makanan dan tempat yang layak.

Para tawanan juga dilarang dikunjungi keluarga mereka, sebagai upaya menekan mental mereka dan menimpakan hukuman kepada keluarga.

Diakhir acara penyelenggara memberikan bingkisan kepada keluarga para tawanan dan pembacaan puisi khusus untuk para tawanan.[muslimdaily.net/infopalestin]


latestnews

View Full Version