SOLO - Sigit Qordhowi dan kelompoknya yang dinamakan Tim Hisbah adalah ormas semacam FPI atau LUIS (Laskar Umat Islam Surakarta). Kegiatan Tim Hisbah fokus pada pemberantasan maksiat, terutama operasi miras.
Ketua LUIS, Edi Lukito pada jumpa pers bersama ISAC (Islamic Study and Action Center) pada hari Sabtu 14 Mei di masjid Baitussalam Tipes mengatakan jika sepak terjang Sigit Qordhowi dalam operasi kemaksiatan sudah dilakukan sejak lama. Lukito mencatat paling tidak kegiatan Sigit Qordhowi sudah terlihat saat sweeping warung remang-remang di Waru Doyong kawasan Sukoharjo. Pada tahun 2005, Sigit pernah ditahan di Mapolresta Sukoharjo atas aksinya tersebut bersama rekan-rekannya.
"Ada beberapa prestasi yang kita kenal dari dua orang ini, mereka ini sudah berhasil memberikan nilai plus untuk bangsa maupun masyarakat dan umat warga kota Solo," kata Edi Lukito.
"Termasuk yang kita tahu adalah kasusnya Waru Doyong (tahun 2005), kemudian kasus masalah porno di PDS (Partai Damai Sejahtera), dan prestasi dalam amar ma'ruf nahi munkar."
Menurut Lukito, atas peran Sigit dan kelompoknya, tingkat kejahatan dan peredaran miras di kota Solo menjadi tereliminir atau berkurang pesat. "Ini adalah bentuk dari sebuah prestasi," tandas Lukito. [muslimdaily.net]