Jenazah Hermawan Wijayanto alias Sigit Qordhowi, komandan Tim Hisbah yang tewas dalam penyergapan oleh personel Densus 88 Antiteror Mabes Polri akhir pekan lalu, Rabu (18/5) malam dengan tuduhan terlibat dalam kegiatan pengeboman Cirebon telah dimakamkan di TPU Pracimaloyo, Makamhaji, Sukoharjo Rabu (18 Mei 2011) pukul 22.00 malam.
Sebelum dimakamkan, jenazah terlebih dahulu disholatkan di rumahnya yang terletak di Gg Arjuna 2 Glondongan RT 1 RW IV, Serengan, Solo itu dan di Mushola Suryani.
Kedatangan jenazah Sigit berbalut kain putih dari dalam ambulans nopol H-8434-KC dengan pengawalan ketat polisi sekitar pukul 21.00 WIB disambut di rumah duka dengan pekikan takbir “Allahu Akbar” oleh sejumlah warga dan pelayat yang sengaja datang.
Ketua RW setempat, Sukarno Mitronagoro, sempat memberikan prosesi sambutan. Tak lama kemudian, almarhum dishalatkan di Mushola Suryani yang letaknya tak jauh dari rumah duka. Usai dishalatkan, sekitar pukul 21.30, jenazah Sigit yang diambil orang tua bersama anggota Tim Pembela Muslim (TPM) yakni Budi Kuswanto SH, dimakamkan di tempat pemakaman umum Pracimaloyo, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo.
Pemakaman dilakukan setelah hasil tes DNA di RS Bhayangkara Polda Jateng memastikan bahwa salah satu jenazah tersebut adalah Sigit Qurdowi (36).
Pemakaman Jenazah Hendro
Sementara itu, hingga malam berita ini diturunkan, jenazah Hendro yang menjadi pengawal Sigit masih berada di RS. Bhayangkara Semarang menunggu koordinasi dengan pihak keluarga.
Namun kemungkinan besarnya, jenazah Hendro akan dimakamkan di Taman Pemakaman Islam di Sragen.
Tidak ada penolakan dari masyarakat Solo dan sekitarnya terkait rencana pemakaman ini. Bahkan prosesi pemakaman Sigit mengundang ribuan warga dan sejumlah orang yang sengaja datang menyolatkan serta mengantarkan jenazah 'sang pembasmi maksiat kota Solo' tersebut. (muslimdaily)