View Full Version
Selasa, 31 May 2011

Musdah Mulia Ancam Mahasiswi Universitas Hasanuddin

Human Ilumination menggelar seminar perempuan tingkat nasional bertema "Adilkah Bangsa dan Agama Terhadapmu" di Gedung Mulo, Jl Sungai Saddang, Makassar, Senin (30/5).

Pematerinya adalah Guru Besar Sosiologi Gender Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas) Maria E Pandu, Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif hidayatullah, Musda Mulia, Wakil LSM Indonesia Conference of Religions and Peace Sukma Mulia, dan Sekretaris Pemberdayaan Perempuan Pemerintah Provinsi Sulsel, Suciati.

Puluhan peserta hadir dalam seminar nasional ini. Rata-rata peserta adalah mahasiswi dari berbagai kampus di Kota Makassar. Juga terdapat anggota wanita dari Hisbut Tahrir dan akhwat Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Seminar berlangsung menegangkan karena diwarnai perdebatan dan hujatan dari peserta ke seorang pemateri Musdah Mulia.

Sebelumnya, Musdah Mulia didaulat sebagai pemateri oleh dua pemateri sebelumnya. Musdah dikenal sebagai profesor penerima nobel internasional tentang legalnya homoseksual. Peserta dari kalangan mahasiswi rata-rata satu suara mengkritisi pernyataan-pernyataan Musdah dianggap kontroversial. Suasana dalam ruangan layaknya unjuk rasa mahasiswi terhadap Musda.

"Kawan-kawan sekalian, kita harus mempertanyakan sosok Prof Musdah yang kontroversial ini. Ia adalah orang Amerika. Ia adalah pendukung Amerika yang liberal," teriak seorang peserta yang mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin (Unhas) angkatan 2006, Umi Kaltsum.

Kekesalan dan emosi para peserta karena Musdah yang meraih penghargaan internasional dan uang senilai Rp 6 miliar dari AS itu dianggap telah memojokkan dan mengutak-atik ajaran Islam lantaran idealismenya yang pro barat.

Suasana jadi kian tegang karena Musdah juga membalas kritikan mahasiswa dengan nada mengancam. Moderator kaget dan kewalahan mengendalikan jalannya diskusi.

Ancam Mahasiswi

Dosen pemikiran politik Islam UIN Syarif Hidayatullah, Musdah Mulia, mengancam pidana pelecehan terhadap seorang mahasiswi Fakultas llmu Budaya Universitas Hasanuddin (Unhas), Umi Kaltsum yang menjadi peserta seminar di Gedung Mulo, Senin (30/5).

Ancaman yang dilayangkan Musda yang Wakil LSM Indonesia Conference of Religions and Peace itu karena Umi Kaltsum dianggap melakukan kritikan yang tak berdasar atas pendapat-pendapatnya saat memberikan materi di seminar perempuan tingkat nasional bertema "Adilkah Bangsa dan Agama Terhadapmu" di Gedung Mulo, Jl Sungai Saddang, Makassar.

"Hati-hati yah kalau adik berkata-kata, saya bisa tuntut anda pasal pelecehan jika anda mengkritisi saya seperti itu. Anda ini kan mengambil data dari Sabili dan Suara Islam. Kedua majalah ini bukan bacaan kaum intelektual. Kedua majalah itu kerja cuma menghina orang," kata Musdah yang profesor itu kepada Umi.

"Makanya baca dulu buku saya kalau mau berkomentar tentang saya. Jangan seenaknya aja mengkritik seperti itu," tambahnya.

Sebelumnya Umi menuding Musdah adalah sosok kontroversial dalam Islam karena dianggap sebagai antek Amerika yang liberal setelah pernah meraih nobel Internasional Women of Courage dari Menteri Luar Negeri AS Condolezza Rice di Washinton pada 8 Maret 2007 lalu, dan ia mendapat hadiah Rp 6 miliar.

Umi menilai, Musdah membuat draft kompilasi Hukum Islam pada tahun 2004 yang isinya menyebutkan, pernikahan bukan ibadah, perempuan boleh menikahkan dirinya sendiri, poligami haram, boleh menikah beda agama, boleh kawin kontrak, ijab kabul bukan rukun nikah, dan anak kecil bebas memilih agamanya sendiri. [tribunnews]


latestnews

View Full Version