View Full Version
Senin, 10 Oct 2011

Ekstrimis Israel Lagi-lagi Rusak Kuburan Muslim

Aksi rasis oleh vandalis kembali terjadi di Israel, kali ini dua kuburan Muslim dan Kristen dirusak. Vandalis tersebut mencoreti kuburan dengan grafiti (tulisan) anti-Arab di Jaffa selatan, Tel Aviv, lapor polisi Israel Sabtu kemarin.

Pemakaman khusus Islam al-Kazakhana dan pemakaman Kristen Ortodoks di dekatnya dirusak pada malam hari, kata penduduk setempat kepada wartawan. Sebuah website Yaffa48 memposting foto-foto gambar kuburan yang dirusak tersebut.

"Kematian bagi orang Arab" dan slogan-slogan rasis lainnya dicoretkan dengan cat semprot di kuburan, kata para warga. Selain itu batu nisan juga hancur.

Presiden Gerakan Islam di Jaffa, Syekh Ahmad Abu Ajwa mengecam serangan itu, ia menyebutnya sebagai upaya untuk mengintimidasi warga Palestina di Jaffa.

Anggota Arab Knesset, Ibrahim Sarsour menuduh pemerintah gagal menghentikan serangan-serangan ekstrimis, lapor kantor berita resmi Otoritas Palestina WAFA.

"Pemerintah Israel tidak membuat upaya untuk menghentikan serangan-serangan rasis terhadap warga Palestina, melainkan memberikan perlindungan kepada para ekstrimis," kata Ibrahim.

Sebelumnya, pada hari Ahad, sebuah masjid di desa Badui Tuba Zangaria, di utara Israel juga dibakar, dan diduga dilakukan oleh ekstrimis Yahudi.

Pada tahun 2005, beberapa orang Yahudi didakwa karena melemparkan kepala babi ke sebuah masjid di Tel Aviv dalam upaya untuk menggagalkan penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza.

Pada bulan Januari tahun ini, Al Aqsa Foundation mengatakan 20 kuburan di pemakaman bersejarah Mamilia di Yerusalem Barat dirusak juga oleh kaum ekstrimis Yahudi.

Sekitar 20 persen, atau 1,3 juta orang penduduk Israel berasal dari Palestina.

Mereka sebagian besar keturunan Palestina yang berhasil tetap tinggal disana selama perang tahun 1948, ketika diperkirakan sekitar 700.000 orang diusir dari rumah mereka atau melarikan diri selama perang pembentukan negara Israel.

Kelompok HAM mengatakan bahwa warga Israel dari Palestina mengalami diskriminasi atas pekerjaan, pendidikan dan pendanaan publik oleh negara Israel. [muslimdaily.net/Ma'an News Agency]


latestnews

View Full Version