View Full Version
Senin, 12 Mar 2012

RUU Pendidikan Bikin Gelisah Turki Sekuler

Rencana oleh partai berkuasa Turki untuk mereformasi sistem pendidikan telah memicu keributan baru di negeri ini, dengan kalangan sekuler menuduh Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) berusaha untuk meningkatkan pengaruh Islam di sekolah.

"Sistem pendidikan Turki telah mencari cara untuk membersihkan diri dari unsur-unsur militer yang dipaksa dari atasnya," Sekretaris Jenderal dari Education Personnel Labor Union Ali Yalcin, mengatakan pada Sunday’s Zaman pada 11 Maret.

Diperkenalkan oleh Partai dari Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan, partai AK, RUU baru yang dikenal sebagai "4 +4 +4" atau "pendidikan relay" bertujuan untuk memperpanjang wajib belajar dari 8 menjadi 12 tahun dan mengurangi pengaruh militer dalam dunia pendidikan.

RUU ini mengusulkan menurunkan usia minimum untuk masuk sekolah dari 7 jadi 6 dan membagi 12 tahun wajib belajar menjadi tiga tingkatan: sekolah dasar, sekolah menengah dan sekolah tinggi.

Berusaha untuk meminimalkan pengaruh Islam pada anak-anak, para jenderal memaksa pemerintah untuk menerapkan prinsip delapan tahun pendidikan dasar tanpa kemungkinan pindah ke sekolah kejuruan.

Langkah tersebut berarti bahwa sekolah negeri khusus yang mencetak para Imam muslim yang dikenal dengan Sekolah Imam Hatip, tidak lagi tersedia di sekolah menengah/SMP, namun hanya ada di tingkat SMA.

Segera setelah pengumumkan, Partai Rakyat Republik sekuler (CHP) menyerang RUU ini, menuduh pemerintah merencanakan peningkatkan pengaruh Islam di sekolah.

Menyangkal tuduhan kalangan sekuler, pejabat pendidikan mengatakan RUU itu bertujuan untuk meningkatkan sistem pendidikan yang memburuk di sekolah-sekolah Turki.

"RUU ini tidak memiliki aspek politik sama sekali, pemerintah Partai AK sedang berjuang untuk membersihkan sistem pendidikan dari setiap jejak kudeta masa lalu," kata Yalcin pada Sunday’s Zaman.

Hubungan antara militer sekuler dan partai AK telah terjadi sejak partai Ak memenangkan pemilu tahun 2002. Kedua belah pihak terlibat dalam perang lisan untuk dua tahun terakhir atas tuduhan bahwa para pejabat militer merencanakan kudeta terhadap partai yang berkuasa.

[muslimdaily.net/onislam]


latestnews

View Full Version