View Full Version
Kamis, 15 Mar 2012

Serdadu AS Pembantai Sipil Kandahar Dilarikan Keluar Afghanistan

Prajurit Angkatan Darat AS, yang menjadi tersangka pembantaian 16 warga sipil di Provinsi Kandahar beberapa hari lalu, secara diam-diam dibawa keluar dari Afghanistan menuju suatu tempat yang dirahasiakan, Rabu (14/3/2012). (baca: Pembantaian Oleh Tentara Amerika Kagetkan Warga Afghanistan)

Pemindahan prajurit tersebut baru diumumkan pihak Pentagon di Washington DC, Rabu sore waktu setempat atau Rabu tengah malam waktu Afghanistan. Pemindahan tersebut dilakukan di saat pihak Afghanistan meminta prajurit itu diadili di Afganistan.

"Tersangka telah diterbangkan dari Afghanistan berdasarkan rekomendasi legal," kata juru bicara Pentagon, Kapten John Kirby. Kirby berdalih, pasukan AS di Afghanistan tak mempunyai fasilitas tahanan yang memadai untuk kasus-kasus seperti ini.

Kirby tidak mengatakan ke mana tersangka dibawa, tetapi salah satu pejabat AS yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, prajurit berusia 38 tahun itu dibawa ke Kuwait. AS memiliki fasilitas penahanan militer di Kuwait, yang pernah digunakan untuk menahan Prajurit Satu Bradley Manning, tersangka pembocor rahasia pasukan AS ke situs WikiLeaks, pada 2010.

Pihak pemerintah Afghanistan belum memberikan komentar soal perkembangan terbaru ini. Sebelumnya, Parlemen Afghanistan telah menuntut tersangka diadili di Afghanistan dan mendesak pemerintah menghentikan semua pembicaraan bilateral dengan AS sampai pengadilan tersebut dilangsungkan.

Sementara pihak Pentagon berkeras tersangka akan diadili oleh mahkamah militer AS. Kirby mengatakan, pemindahan itu tak berarti pengadilan terhadap tersangka akan dilakukan di luar Afganistan. Para pejabat AS mengatakan, secara teknis, pengadilan militer terhadap tersangka bisa dilakukan di wilayah Afganistan, meski tetap menggunakan sistem hukum AS.

Michael Waddington, seorang pengacara militer AS, mengatakan, pemindahan itu kemungkinan besar dilakukan dengan alasan keamanan. "Keberadaan prajurit itu di Afghanistan akan membahayakan dirinya sendiri dan seluruh personel militer AS di negara itu," tutur Waddington.

Sebagaimana diketahui sedikitnya 16 warga sipil Afghanistan tewas oleh seorang tentara AS, yang berjalan dari posnya dan masuk ke rumah warga di dua desa di provinsi Kandahar di distrik Panjwayi. Di antara mereka yang meninggal adalah tiga anak dan sembilan perempuan. Beberapa jenazah terlihat hitam karena terbakar. Sang serdadu AS itu berlari mengejar wanita dan merobek baju mereka dan menghina mereka.

[muslimdaily.net/kmps]


latestnews

View Full Version