View Full Version
Kamis, 15 Mar 2012

Bom Meledak Di Semarang Kamis Pagi, Terduga Pelaku Telah Tertangkap

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Didiek Sutomo Triwidodo menyatakan, pembuang benda berbentuk pipa paralon yang diduga bom rakitan dan melukai tiga pekerja bangunan telah ditangkap.

“Pelaku yang kami tangkap berinisial I dan saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif guna mengetahui motifnya,” katanya usai meninjau lokasi ledakan di Jalan Saptamarga III RT 08 RW 09, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Semarang, di Semarang, Kamis (15/3/2012).

Bom rakitan meledak di Semarang, Kamis (15/3/2012). Tiga pekerja bangunan menderita luka cukup parah akibat terkena ledakan benda berbentuk pipa paralon yang diduga bom rakitan. Ledakan cukup keras terdengar hingga radius 500 meter.

Peristiwa ledakan bom di Jalan Saptamarga III RT 08 RW 09, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Semarang tersebut melukai, Ngatmin, Santo dan Dwi.

Ketiga korban yang menderita luka pada bagian tangan dan kepala itu menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Pusat dr Kariadi Semarang.

Ketiga korban yang belum diketahui alamatnya tersebut merupakan pekerja bangunan di pondok pesantren dan panti asuhan milik Yayasan Baitusyakur.

Benda berbentuk pipa paralon yang meledak sekitar pukul 10.30 WIB tersebut awalnya ditemukan oleh warga setempat yang bernama Imam, 47, di tempat pembuangan sampah.

“Benda berbentuk pipa paralon dengan panjang sekitar 25 centimeter, berdiameter 2 cm, dan terdapat dua kabel warna putih itu kemudian saya serahkan kepada sejumlah pekerja bangunan. Setelah itu saya tinggal pergi,” kata Imam.

Tidak lama kemudian terdengar suara ledakan cukup keras dan terdengar dalam radius hingga 500 meter.

Puluhan warga yang mendengar ledakan tersebut kemudian mendatangi asal ledakan dan sudah melihat tiga korban menderita luka yang kemudian dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan mobil bak terbuka.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara dan melihat bekas ledakan serta luka para korban, katanya, benda berbentuk pipa paralon yang diduga bom rakitan itu mempunyai daya ledak rendah atau “low explosive”.

“Ini saya mau melihat pemeriksaan pelaku,” ujarnya didampingi Kepala Polrestabes Semarang Kombes Elan Subilan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari warga setempat, pada Rabu (14/3) malam ada seorang pria mengendarai mobil berada di lokasi ledakan yang merupakan jalan buntu dan membuang sesuatu ke arah rumput dekat tempat pembuangan sampah.

Menurut warga, pria yang membuang sesuatu tersebut bukan merupakan warga setempat sehingga tidak ada yang kenal.

Benda berbentuk pipa paralon dengan panjang sekitar 25 centimeter, berdiameter dua centimeter, dan terdapat dua kabel warna putih, meledak serta melukai tiga pekerja bangunan masing-masing Santo, Ngatmin, dan Dwi.

Ledakan benda yang diduga bom rakitan yang melukai dua pekerja bangunan di pondok pesantren dan panti asuhan milik Yayasan Baitusyakur itu sekitar pukul 10.30 WIB. (muslimdaily/solo)


latestnews

View Full Version