View Full Version
Selasa, 27 Mar 2012

[Video] Mengejutkan, Said Ramadhan Al Buthi Malah Mengecam Rakyat Suriah

Di tengah-tengah penindasan rezim Syi'ah Bashar Al Saad terhadap rakyat Suriah, justru muncul sebuah pernyataan dari salah seorang ulama besar sunni Suriah yang telah usia sepuh mengecam perlawanan rakyat Suriah. Pernyataan itu keluar dari Syaikh Dr. Said Ramadhan Al Buthi. 

Dalam pernyataannya, Syaikh Said Ramadhan Al Buthi mendukung Hasan Nashrulloh (tokoh kelompok Hizbullah Syiah) dan mengecam perlawanan rakyat Suriah atas penindasan rezim Al Saad.

"Saya berharap bisa menjadi salah satu jari tangan Hasan Nashrullah," ucap ulama yang telah berusia 85 tahun itu dalam sebuah pernyataan.

Merespon pernyataan Al Buthi, Ustadz Syihabuddin Al Hafidz, pengurus Ma'had Tahfidzul Qur'an Isy Karima, Solo, yang pernah lama menuntut ilmu di Suriah mengatak tidak bisa memberikan komentar. 

"Kami tidak berkomentar. Bagaimanapun kezaliman sudah tampak, dunia sudah melihat semua," kata Syihabuddin kepada MuslimDaily.Net.

Ferry Nur, pegiat dakwah yang selama ini dikenal kiprahnya dalam urusan Palestina, juga mengatakan dengan nada yang serupa. Ia merasa tidak memiliki kompetensi untuk berbicara masalah krisis di Suriah. Ia hanya menyampaikan bahwa sejauh pengetahuannya, telah banyak imam-imam masjid dari kalangan sunni di Suriah yang ditangkap, dipenjara, dan dibunuh setelah ceramah-ceramah mereka yang mengecam rezim Syiah Al Saad.

"Saya tidak berkompeten dalam hal ini. Namun saya hanya menyampaikan pengetahuan yang saya dapat, bahwa faktanya adalah banyak imam-imam yang langsung ditangkap dan dibunuh jika mereka menyampaikan ceramah yang mengecam penindasan pemerintah Suriah terhadap rakyat," ujarnya.

Pernyataan tersebut, menimbulkan persepsi di kalangan sunni muslim bahwa ada dugaan pernyataan Al Buthi disampaikan di bawah tekanan rezim pemerintah Suriah yang kejam terhadap rakyat sunni. 

Syaikh Dr. Said Ramadhan al Buthi memiliki nama asli Muhammad Said ibn Mula Ramadhan ibn Umar al-Buthi. Ia dilahirkan di wilayah Buthan (Turki) pada tahun 1929 dari sebuah keluarga yang cerdas dan taat beragama. Ayahnya, Syekh Mula Ramadhan adalah salah seorang tokoh ulama besar di Turki, termasuk di Syam (Suriah). 

Sesaat setelah peristiwa kudeta yang dilancarkan oleh Kemal Attatruk, ia pindah ke Suriah bersama ayahnya. Said kecil saat itu baru berusia empat tahun. 

Said menempuh studi dengan spesialisasi ilmu Syariah hingga memperoleh Ijazah Licence. Pendidikan masternya ia tempuh di Fakultas Bahasa Arab. Pada tahun 1965, Said Ramadhan menyelesaikan program Doktornya di Universitas Al-Azhar dengan predikat Mumtaz Syaf ‘Ula dalam usia 36 tahun. Disertasi yang ia tulis berjudul “Dlawabit al-Mashlahah fi asy-Syari’at al-Islamiyyah,” mendapatkan rekomendasi Jami’ah al-Azhar sebagai “Karya Tulis yang Layak Dipublikasikan.”

Di mata beberapa ulama dan ustadz-ustadz yang pernah menimba ilmu di Suriah, saat ini Al Buthi lebih dikenal sebagai tokoh ulama sufi dibanding tokoh pergerakan. Buku-buku karya Al Buthi banyak beredar di Indonesia dan karyanya banyak menjadi rujukan. Salah satu bukunya berisi kritik terhadap gerakan kelompok Salafy Wahabi berjudul Salafiyyah; Marhalah Zamaniyyah Mubarakah La Madzhab Islami.

Menutup komentarnya terhadap pernyataan Syaikh Said Ramadhan Al Buthi tentang perlawanan rakyat Suriah atas kezaliman pemerintah setempat, Ustadz Syihabuddin hanya memberikan pernyataan demikian, "Sekarang hujan lebat. Semua masyarakat melihat hujan lebat. Namun satu ulama besar mengatakan hari ini tidak ada hujan. Kira-kira, bagaimana komentar Anda?" tanyanya retoris. (muslimdaily)


latestnews

View Full Version