View Full Version
Selasa, 03 Apr 2012

Muslimah Kanada Bentuk Forum Untuk Dakwahkan Islam

Bertujuan menjangkau masyarakat tentang bagaimana kepercayaan mereka, sekelompok siswa perempuan Muslim di Kanada telah membentuk klub untuk menjelaskan kesalahpahaman pada masyarakat terkait agama mereka.

"Ini bukan hanya untuk menunjukkan budaya kita sendiri, ini untuk berbagi cara membantu orang," kata Hayfaa Golabkhan, yang memiliki gagasan untuk mendirikan Muslim Sisters Club, Kamloops Daily News melaporkan pada hari Senin, 2 April.

Bersemangat untuk menginformasikan, mendidik dan mengajar orang tentang keyakinan mereka, sekelompok mahasiswa di Thompson Rivers University datang dengan ide klub setelah menghadapi insiden stereotip yang berbeda dalam komunitas mereka.

Bertemu melalui melalui Himpunan Mahasiswa Muslim TRU atau Facebook, sekitar 35 anggota bergabung dengan klub baru tersebut.

Salah satu anggota adalah Lamyaa Alshenrifi, seorang mahasiswa di TRU, yang dituduh oleh gurunya dari Inggris bersikap kasar karena menolak berjabat tangan dengan pria.

Karena saat itu ia tidak fasih berbahasa Inggris, Alshenrifi tidak dapat menjelaskan kepada guru bahwa dalam Islam wanita bisa berjabat tangan dengan wanita lain, tapi tidak dengan pria yang bukan keluarganya.

Mei Almohanna, sekarang anggota Muslim Sister Club juga memiliki sikap yang serupa. Menurutnya sebagai seorang mahasiswa, mereka dituntut untuk dapat memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai agama dan tata cara hidup dalam Islam.

Almohanna juga mengatakan bahwa anggota klub ingin menggelar acara yang lebih banyak untuk pemahaman lebih lanjut tentang apa artinya menjadi Muslim dan seorang wanita.

Muslim sekitar 1,9 persen dari 32,8 juta penduduk Kanada, dan Islam adalah agama nomor satu non-Kristen di Kanada.

Menyelenggarakan acara pertama mereka, kelompok mengadakan presentasi makan siang tentang menjadi wanita Muslim dengan alokasi waktu yang besar untuk menjawab pertanyaan dan menjernihkan kesalahpahaman.

Pada kesempatan tersebut, dihadiri oleh sekitar 30 orang, perempuan Muslim bertemu non-Muslim yang sangat ingin belajar lebih banyak tentang kehidupan sebagai seorang perempuan Muslim yang hidup di Kamloops.

"Saya memilih untuk mengenakan apa yang saya kenakan. Saya memilih Muslimism," kata Alshenrifi, yang telah berada di TRU selama satu tahun.

Anggota Club berpendapat bahwa jilbab membuat wanita aman, menghilangkan unsur seksualitas.

"Seorang wanita Muslim mengharapkan rasa hormat dengan itu," kata Almohanna pada penonton.

Anggota menjawab pertanyaan dari peserta tentang agama mereka, dalam upaya untuk menjernihkan mitos dan kesalahpahaman.

"Jangan percaya Wikipedia," kata Safiya Alshibani menambahkan.

[muslimdaily.net/onislam]


latestnews

View Full Version