View Full Version
Senin, 09 Apr 2012

Al Shatir: Pencalonan Omar Suleiman Merupakan Penghinaan

Sebuah tawaran untuk kekuasaan oleh mantan kepala intelijen Hosni Mubarak merupakan penghinaan terhadap revolusi Mesir, jika berhasil, maka akan memicu pemberontakan nasional kedua, kandidat presiden Ikhwanul Muslimin mengatakan.

Dalam pernyataan publik pertamanya sejak dicalonkan oleh Al Ikhwan pada 31 Maret lalu, Khairat al-Shatir mengecilkan kekhawatiran akan adanya bentrokan antara gerakan Islam yang kuat dengan para jenderal militer yang telah memerintah Mesir sejak Mubarak digulingkan tahun lalu.

Namun dia memperingatkan Ikhwan tidak akan mundur untuk menolak bantuan 3,2 juta dolar AS dari pinjaman darurat IMF yang diminta oleh pemerintah dukungan militer kecuali ketentuan diubah atau langkah-langkah pemerintah memungkinkan pemerintahan baru mengawasi bagaimana dana itu dibelanjakan.

Dalam wawancara dengan Reuters pada hari Minggu kemarin (8/4), pengusaha 61-tahun ini mencela detik-detik keputusan mantan kepala intelijen Mesir Omar Suleiman untuk maju sebagai calon presiden.

"Saya menganggap masuknya Omar Suleiman sebagai kandidat presiden merupakan penghinaan terhadap revolusi dan rakyat Mesir," kata Shatir.

"Omar Suleiman telah membuat kesalahan besar. Dia hanya akan menang melalui penipuan dan jika ini terjadi, revolusi akan dimulai lagi," kata Shatir

Omar Suleiman

Mantan wakil presiden dan kepala intelijen rezim Mubarak, Omar Suleiman, mencalonkan diri sebagai calon presiden Mesir pada Ahad (08/04/2012) menjelang detik-detik penutupan pendaftaran setelah sebelumnya sempat membatalkan pendaftarannya pada Jumat pekan lalu.

Omar diprediksi akan mendapat dukungan dari belakang layar dari para jenderal yang berkuasa dan mesin propaganda yang kuat lewat media negara dalam upayanya untuk berhasil menduduki posisi presiden Mesir, menurut para pejabat Mesir.

Suleiman, 75 tahun, akan menjadi calon presiden tangguh untuk menghentikan laju calon Islam dari mengambil alih negara dan mungkin juga dia akan mencoba untuk menjual dirinya sebagai sepasang tangan yang aman bagi mereka yang semakin frustrasi atas keamanan lemah dan ekonomi memburuk di Mesir.

Pencalonannya telah mengejutkan rakyat Mesir yang telah turun ke jalan tahun lalu dalam upaya untuk menggulingkan rezim Mubarak dan antek-anteknya serta memimpikan Mesir yang bebas, demokratis dan lebih adil.

Gagasan tentang kepresidenan Suleiman akan menjadi menggelikan, namun hal itu tidak lagi. Banyak orang Mesir telah kehilangan kepercayaan dengan kaum revolusioner muda yang berhasil melakukan penggulingan Mubarak.

"Ada konstituen nyata yang sekarang merindukan hukum dan ketertiban dan stabilitas setelah masa penuh gejolak menyusul jatuhnya rezim Mubarak," kata Michael Hanna, seorang ahli Mesir dari Yayasan Century di New York.

"Banyak di antara sektor ini akan memandang Suleiman sebagai kekuatan untuk stabilitas tersebut dalam menghadapi kekacauan dan ketidakpastian ekonomi." katanya.


latestnews

View Full Version