View Full Version
Selasa, 10 Apr 2012

23 Orang Hindu Radikal Dinyatakan Bersalah Membantai Muslim di Gujarat India

Dua puluh tiga orang Hindu telah dinyatakan bersalah membantai umat Islam, termasuk wanita dan anak-anak, dalam kerusuhan agama yang meletus di negara bagian Gujarat di India barat satu dekade yang lalu.

Jumlah yang sama sebagian besar terdakwa Hindu dibebaskan terkait keterlibatan mereka dalam membakar 23 orang Muslim di sebuah desa kecil Ode di Gujarat tempat lokasi pengungsian umat Islam dari massa perusuh.

"Ironisnya, delapan belas korban akibat pembakaran rumah itu merupakan perempuan dan anak-anak," laporan Telegraph Senin (09/04/2012)

Kerusuhan Gujarat itu sendiri sebenarnya meletus di Gujarat sudah bertahun-tahun silam. Kerusuhan terjadi pada tahun 2002 setelah massa Muslim difitnah melakukan pembakaran kereta api yang mengangkut 58 aktivis Hindu di stasiun Godhra Gujarat, 100 mil dari ibukota negara bagian Gandhinagar.

Ke-58 aktivis Hindu itu merupakan para ekstremis Hindu yang kembali dari sebuah kota di India utara Ayodhya yang merupakan lokasi tempat mereka sebelumnya melakukan aksi kampanye pembangunan kuil Dewa Rama di atas situs sebuah masjid tua yang didirikan pada abad ke-16 yang telah mereka bongkar pada tahun 1992.

Singkat cerita, kaum Hindu ekstremis menyalahkan umat Islam atas terjadinya kebakaran di kereta api sehingga berusaha membalas dendam, dengan menyerang kota-kota dan desa di seluruh Gujarat dalam tiga hari secara berturut-turut.

Akibatnya, kerusuhan sporadis pun terus terjadi di negara bagian itu selama tiga bulan yang dianggap merupakan salah satu aksi kekerasan agama terburuk di India dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa aktivis menyebut kerusuhan Gujarat yang dipicu oleh kaum Hindu itu sebagai 'upaya pembersihan etnis' dan 'propaganda anti-Muslim'.

Pimpinan Partai Bharatiya Janata yang juga Oposisi utama pemerintah federal, Narendra Modi, dianggap bertanggung jawab atas aksi kerusuhan yang banyak menewaskan umat Islam itu karena ia gagal menghentikan aksi kekerasan.

Banyak para aktivis, didukung dengan laporan media dan penelitian kelompok HAM menyebut Modi secara aktif mendorong kerusuhan.

Pembantaian Ode adalah salah satu dari 10 insiden kunci yang diperiksa oleh tim yang ditunjuk Mahkamah Agung dalam investigasi khusus yang dibentuk pada 2008 setelah Modi disalahkan karena campur tangan dengan menghalangi penyelidikan dalam kasus kerusuhan di Gujarat.

Pada bulan November 2011, pengadilan juga telah menjatuhkan hukuman atas 31 orang Hindu yang terlibat atas tindak pidana pembakaran desa, seperti di Ode 33 Muslim sampai mati di desa lain di negara bagian. [muslimdaily]

*Keterangan gambar: Narendra Modi


latestnews

View Full Version