Mahkamah Agung India melarang pemerintah untuk memberi subsidi kepada para calan jamaah haji yang akan menunaikan ibadah haji ke Mekkah. Keputusan yang membuat umat Islam India melupakan mimpi mereka berhaji.
Sebelumnya hari Selasa, pengadilan mengatakan kebijakan subsidi haji dihapus dan mengatakan kepada pihak berwenang untuk secara bertahap menghapuskannya dalam 10 tahun. Pengadilan juga mengatakan utusan pemerintah ke Mekah harus dikurangi menjadi dua anggota saja. Saat ini memiliki 30 orang.
India menyediakan miliaran rupee setiap tahun untuk subsidi bagi muslim yang ingin berhaji. Para peziarah mendaftar melalui Komite Haji India dan ditawari tarif tertentu dengan perusahaan penerbangan nasional, Air India. Setiap tahun, sekitar 125.000 peziarah mengambil subsidi tersebut.
Para calon jamaah haji akan dikenakan biaya 16.000 rupee ($ 302/£ 187) untuk tarif naik pesawat. Penerbangan Delhi-Jeddah biasanya akan menelan biaya sekitar dua kali lipat dari harga tersebut.
Wasim Ahmad, menteri negara untuk pendidikan dasar, mengatakan dia "merasa kecewa" oleh keputusan Mahkamah Agung, memperingatkan bahwa putusan itu akan menyulitkan umat Islam yang miskin untuk melaksanakan haji.
"Apa yang bisa saya katakan tentang ini, sedih ... tapi kemudian inilah cara mahkamah agung bekerja," katanya.
Saat ini, subsidi tersebut tersedia untuk peziarah setiap lima tahun sekali. Pemerintah juga mengatakan bahwa prioritas akan diberikan kepada para jamaah yang berusia lebih dari 70 tahun dan mereka yang belum pernah melaksanakan haji.
Terdapat 160 juta muslim dari 1,1 miliar orang di India, terbesar ketiga populasi Islam di dunia setelah Indonesia dan Pakistan.
Sementara beberapa Muslim sedih dengan keputusan pengadilan, tokoh masyarakat menyerukan langkah-langkah pemerintah lainnya untuk menjamin biaya yang lebih murah untuk menunaikan haji.
"Kami telah meminta pemerintah memotong subsidi tetapi menggantinya dengan tender terbuka tiket udara," tokoh masyarakat Sunni Haji Khalid Rasheed mengatakan kepada IANS.
Rasheed mengatakan bahwa Muslim sendiri telah menuntut keputusan itu untuk waktu yang lama. Tapi, ia menambahkan bahwa mereka juga telah meminta untuk melepaskan tiket haji melalui tender terbuka, bukan monopoli saat ini oleh Air India.
Dalam hal demikian, Rashid mengatakan, harga tiket akan turun jauh sekali dan selanjutnya akan menjadi bantuan yang lebih besar dari subsidi.
[muslimdaily.net/OI]
Rabu, 09 May 2012