View Full Version
Rabu, 16 May 2012

Tak Hanya FPI, Lembaga Adat Pun Juga Menolak Konser Lady Gaga

Ternyata, tak hanya Front Pembela Islam (FPI) yang menolak konser Lady Gaga di Indonesia. Sejumlah ormas Islam lain, dan sebuah lembaga adat pun juga ikut menyatakan penolakan atas konser Lady Gaga di Indonesia.

FPI memang termasuk ormas Islam yang paling awal menolak konser Lady Gaga di Indonesia. Melalui pernyataan Habib Salim Alatas, Ketua DPD FPI Jakarta, FPI menyatakan penolakannya.

"Dia penyanyi vulgar, hanya mengenakan celana dalam dan kutang saat bernyanyi," kata Habib Salim Alatas, seperti dikutip dari BBC.

"Lady Gaga merusak moral dan tidak pantas untuk tampil di Indonesia. FPI tegas, sama seperti MUI dan Mabes Polri. Itu aliran sesat, musiknya penyembah setan," kata Ketua DPD Front Pembela Islam (FPI) Jakarta itu.

Medio Maret 2012, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga menyatakan penolakan terhadap konser Lady Gaga. MUI Menyatakan bahwa menonton konser Lady Gaga merupakan keharaman.

"Alasannya normatif, yaitu mengumbar aurat dan gerakan yang merangsang lawan jenis," ujar KH. Khalil Ridwan mengungkapkan alasannya mengharamkan nonton konser Lady Gaga saat itu.

Langkah penolakan lebih jauh ditempuh oleh Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), serta Forum Umat Islam (FUI). Kedua ormas itu bahkan telah mengajukan penolakan atas konser penyanyi asal Amerika Serikat itu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Surat permohonan penolakan itu telah ditanggapi Sekretariat Negera yang dilanjutkan kepada Polda Metro Jaya. Isi suratnya meminta polisi mempertimbangkan pelaksanaan konser penyanyi wanita yang memiliki nama asli Joanne Stefani Germanotta itu. Intinya, polisi diminta agar mengeluarkan kebijakan agar suasana Ibukota tetap kondusif.

Sementara Ketua Umum NU, KH Said Aqil Siroj, dalam menanggapi konser ini, dia melihat Lady Gaga itu sebagai pribadi yang negatif dan positif.

"Negatifnya, ya serba repot, dia sangat liberal, sangat bebas, sangat melanggar dan menabrak norma, juga sangat ekstrem. Tapi positifnya, eksklusif," ujarnya Selasa, 15 Mei 2012, seperti dikutip dari Vivanews. 

Penolakan tak hanya datang dari kalangan ormas Islam. Sebuah lembaga adat yang menamakan diri Lembaga Adat Besar Republik Indonesia (LABRI) juga menentang konser Lady Gaga.

Ketua LABRI, Iansyahrechza, sudah sejak lama meminta polisi agar tidak memberikan izin kepada penyelenggara konser. Karena penampilan seronok Gaga bertentangan dengan Pancasila.

Penolakan LABRI dianggap sebagai langkah penyelamatan generasi bangsa Indonesia. Dan tindakan yang mereka lakukan merupakan tindakan nyata untuk menolak serangan budaya luar.

Di beberapa negara, Lady Gaga juga ditolak konser, di antaranya di Korea Selatan, Cina, dan Malaysia.

[muslimdaily/bbs]


latestnews

View Full Version