Aktivis Muslim Ethiopia melaporkan penyiksaan dan perlakuan kasar oleh pasukan keamanan karena perkembangan penentangan kepada kampanye pemerintah untuk mengindoktrinasi masyarakat dengan kampanye Ahbashism.
"Seorang aktivis Ethiopia tewas setelah disiksa dengan sengatan listrik dan tindakan tidak manusiawi oleh pasukan keamanan pemerintah," kata penduduk desa dan tetangga korban, Ibrahim Nuseyra kepada OnIslam.net, sebagaimana diberitakan pada hari Kamis, 24 Mei.
Dia mengatakan seorang aktivis perempuan, Firdaws, meninggal pekan lalu setelah disiksa oleh pasukan keamanan setelah menghadiri pertemuan yang diserukan oleh Dewan Tertinggi Urusan Islam (Majlis).
Pertemuan yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Dr Shiferaw Tekelemariam, dihadiri oleh hanya tiga anggota, termasuk Firdaws.
Ibrahim mengatakan, aktivis perempuan meninggalkan rapat setelah menteri Ethiopia menghina Komite Provinsi Islam dan mengcap anggotanya sebagai "teroris". Saat ia pulang dengan mobilnya, aktivis tersebut dilaporkan diculik oleh pasukan keamanan dan dibawa ke lokasi yang tidak diketahui.
"Mereka menyiksanya dengan sengatan listrik dan memukulnya dengan cara yang tidak manusiawi," kata Ibrahim.
Aktivis itu kemudian digeletakkan di pintu gerbang rumahnya.
"Ketika keluarga dan warga desa menemukan di pintu gerbang, dia tidak dapat berbicara atau berdiri atau bergerak," katanya.
"Semua orang tidak percaya apa yang terjadi, kami menangis, kami tidak tahu apa-apa tentang apa yang harus kami dilakukan," kenang Ibrahim.
Dia kemudian dibawa ke rumah sakit dan dikirim ke Arab Saudi untuk perawatan medis yang tepat.
"Tapi dia meninggal di rumah sakit karena cedera dan kerusakan sistem saraf," kata Ibrahim.
Warga desa itu mengatakan bahwa ibu dari aktivis Muslim juga meninggal diculik oleh pasukan keamanan.
Umat Muslim mengatakan bahwa penyiksaan terhadap aktivis bukan insiden pertama di Ethiopia.
"Tiga minggu sebelumnya, seorang dai wanita Muslim dari masjid Ja'efer diculik setelah dia berkhotbah saat pulang ke rumah," kata Ahmed Sulaiman, aktivis lain, pada OnIslam.net.
"Dia disiksa dan dipukuli sebelum dibawa kembali di jalan."
Bulan lalu, tujuh Muslim tewas oleh pasukan keamanan di kota Assasa di Arsi provinsi Oromiya daerah.
Pemerintah Ethiopia berupaya keras membungkam gerakan dan aktivitas keislaman di sana. Bahkan pemerintah menyebarkan paham ahbahism. Muslim mengatakan pemerintah adalah ujung tombak kampanye yang bekerja sama dengan Dewan Tertinggi Urusan Islam untuk mengindoktrinasi komunitas mereka dengan ideologi dari sebuah sekte yang disebut "Ahbash". Pemerintah Perdana Mentri Ethiopia Meles Zenawi telah menempatkan sekte Ahbash yang bertanggung jawab atas urusan keagamaan umat Islam Ethiopia.
[muslimdaily.net/oi]