View Full Version
Jum'at, 12 Oct 2012

Kelompok Pejuang Islam Bersatu Gulingkan Rezim Assad

Damaskus, muslimdaily.net - Merasa lelah pada perpecahan dan ketidakpercayaan di antara kelompok oposisi, pejuang Islam bersatu untuk menggulingkan rezim Presiden Suriah Bashar Al-Assad.

"Kami memiliki lebih dari 40.000 pejuang saat ini dan jumlahnya bertambah karena ada brigade lain yang menyatakan minat bergabung," kata Ahmad al-Sheikh, pemimpin sebuah kelompok pejuang, pada Reuters pada Kamis, Oktober 11, sebagaimana dilansir onislam.net.

Setelah lebih dari sebulan pertemuan rahasia, pemimpin  beberapa brigade Islam membentuk barisan bersama untuk menggulingkan rezim Assad. Di antara anggota front yang bergabung dengan kelompok yang menyebut dirinya 'Front Pembebasan Suriah' adalah Brigade Farooq, yang beroperasi di provinsi Homs, dan Sukour  al-Sham (Hawks of the Levant) brigade dari Idlib.

"Kami telah berkumpul untuk menyatukan perjuangan militer dan kami juga memiliki agenda lain," kata Ahmad al-Sheikh, yang dikenal sebagai Abu Eiss.

"Kami ingin membangun negara yang adil dan memberikan hak kepada orang-orang setelah 40 tahun penindasan."

Pada hari Selasa  pejuang dari Sukour al-Sham merebut kota Maarat al Nuaman di provinsi Idlib dari pasukan pemerintah. Lebih dari 27.000 orang telah tewas masa 18-bulan pemberontakan rakyat Suriah melawan rezim Assad. Kurangnya visi atas bagaimana cara menggulingkan Assad dan perpecahan di antara pemimpin oposisi mendorong  lebih banyak rakyat Suriah untuk mengangkat senjata.

Abu Eiss mengatakan brigade di Damaskus, Deir al-Zor, Aleppo, Homs dan Idlib telah bergabung dengan  dan kantor logistik telah dibuka di seluruh Suriah untuk memudahkan koordinasi. Abu Eissa menegaskan bahwa semua pejuang kelompoknya adalah orang Suriah dan tidak ada orang asing yang datang ke Suriah akan diizinkan untuk bergabung.

"Kami tidak ingin orang dari luar, sehingga revolusi tidak dieksploitasi dan tidak melayani agenda orang lain," katanya. Senjata mereka dapatakan dari rampasan terhadap pos militer Suriah dan beberapa pedagang senjata di dalam dan luar Suriah.

Namun kelompok ini belum bersatu dengan oposisi terbesar yakni FSA atau Free Syrian Army. Banyak pemimpin oposisi tidak menyukai kepala FSA, karena berada di Turki. Seolah-olah tidak berjuang bersama di Suriah.

Patut kita tunggu persatuan pejuang Islam di Suriah untuk bersatu menjungkalkan rezim Nusairiyyah Alawiyah pimpinan Bashar al Assad yang sangat kejam terhadap umat Islam Sunni Suriah. Sehingga dapat mendirikan pemerintahan yang Islami. [rah]  

ket gambar: pejuang Suriah menunaikan sholat berjamaah


latestnews

View Full Version