View Full Version
Jum'at, 19 Oct 2012

Daftar Larangan Terbang Membuat Muslim AS Terdampar

Amerika Serikat, muslimdaily.net - Seorang Muslim Amerika telah terdampar di Jerman sehingga tidak dapat kembali ke Amerika Serikat karena ditempatkan dalam daftar larangan terbang tanpa alasan yang jelas.

"Penolakan hak Mr. Suljovic untuk pulang tanpa proses hukum merupakan pelanggaran berat terhadap hak-hak sipil dan kebebasan," kata Council on American-Islamic Relations (CAIR) cabang New York dalam sebuah surat kepada Menlu Hillary Clinton, demikian pemberitaan onislam.net, Kamis 18 Oktober.

Samir Suljovic, 26 tahun asal New York, melakukan perjalanan ke Montenegro musim panas ini untuk mengunjungi keluarga dan teman-teman di sana. Menghabiskan liburan di sana, Muslim muda ini  memutuskan untuk kembali pulang pada 1 Oktober. Sesampainya di Austria, ia diberitahu oleh otoritas bandara bahwa ia dilarang naik pesawatnya atas instruksi dari Departemen keamanan dalam negeri dan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika. Upaya Suljovic untuk mengetahui alasan di balik pelarangannya balik ke Amerika pulang tidak membuahkan hasil.

Muslim muda, yang lahir dan dibesarkan di Oakland Gardens, Queens, bahkan diinterogasi oleh petugas kedutaan di Jerman dan telah melacak ponselnya.

"Alih-alih melindungi warga negara Amerika Serikat yang masih muda ini sementara ia bepergian ke luar negeri, pemerintah telah secara efektif mendamparkan dirinya di sebuah negara asing tanpa tempat tinggal atau perlindungan," kata surat CAIR.

Dijalankan pada tahun 2003 dan dikendalikan oleh Pusat Skrining Teroris FBI, daftar "larangan terbang" mencakup sekitar 20.000 orang yang dianggap oleh lembaga yang dikenal memiliki, atau patut diduga memiliki, hubungan dengan terorisme. Sekitar 500 dari mereka adalah warga negara AS, menurut juru bicara lembaga itu.

Pada bulan Mei tahun ini, lima belas Muslim Amerika, termasuk empat veteran militer, menggugat pemerintah federal karena ditempatkan pada daftar "no-fly" tanpa alasan yang jelas.

Pada tahun 2009, sembilan anggota keluarga Muslim dikeluarkan dari penerbangan domestik AirTran Airways ke Orlando, Florida, setelah mereka mengobrol tentang kursi mereka di pesawat.

Insiden lain terjadi pada 2006 ketika enam imam telah dikeluarkan dari penerbangan domestik karena dianggap berperilaku yang mencurigakan. Mereka dikeluarkan dari penerbangan, diborgol dan ditahan di bandara untuk diinterogasi selama lebih dari lima jam.

CAIR sebelumnya telah  menyerukan Departemen Kehakiman untuk menyelidiki tindakan "pemaksaan dan intimidasi" yang digunakan oleh FBI untuk menekan warga Muslim agar memberi hak konstitusional mereka jika mereka ingin kembali ke Amerika Serikat dari luar negeri. [rah]


latestnews

View Full Version