Diposting Sabtu, 03-11-2012 | 11:58:38 WIB
YERUSALEM, muslimdaily.net - Salah satu tempat tersuci bagi orang Kristen, yang diyakini sebagai tempat penyaliban Yesus dan kebangkitan Kristus, sekarang berada dalam ancaman ditutup karena tidak mampu membayar pajak penggunaan air.
Gereja di Yerusalem yang dikenal sebagai Gereja Kebangkitan itu didirikan pada masa pemerintahan Kaisar Konstantin Agung pada abad ke-4 dan sudah mengalami kebakaran maupun gempa bumi di masa lalu.
Tapi saat ini, sudah lebih dari 1.600 tahun sejak dibangunnya, Patriarkat Ortodok Yunani di Yerusalem yang mengelola sebagian besar komplek gereja, akan menutup tempat bersejarah itu karena perusahaan pengelola air kota Hagihon menuntut pembayaran tagihan sebesar 2,3 juta Dolar Amerika yang selama 15 tahun belum dibayar termasuk bunganya.
"Jika tidak ada perubahan, kami berniat untuk mengumumkan, dalam beberapa hari untuk pertama kalinya selama berabad-abad, bahwa Gereja Makam Kudus ditutup", kata Patriach Ortodoks Yunani Yerusalem Theophilos III pada hari Jum'at 02/11, seperti dikutip oleh kantor berita RIA Novosti.
Selama beberapa dekade telah terjadi perjanjian diam-diam antara penguasa gereja dan pemerintah kota untuk menggratiskan biaya penggunaan air. Tapi pada akhir 1990-an, perusahaan swasta Hagihon mengambil alih pasokan air di Yerusalem dan sekarang menegaskan bahwa hukum Israel tidak mengijinkan perusahaan menggratiskan airnya untuk gereja itu.
Gereja menyatakan bersedia membayar pajak air itu di masa depan, namun merasa keberatan dengan hutang yang selama ini mereka tanggung.
Gereja sudah meminta perusahaan Hagihon untuk menulis utang itu sebagai hasil kesalahpahaman di masa lalu.
Selanjutnya Theophilos III menghimbau agar para pemimpin Israel, Rusia, Amerika Serikat, Yunani, Siprus dan Yordan ikut campur tangan dalam masalah ini.
Gereja Makam Suci atau Gereja Kebangkitan ini dibangun di atas Bukit Kalvari dan tempat yang diyakini orang Kristen sebagai kuburan Kristus dan telah menjadi tujuan ziarah utama orang Kristen sejak abad ke-4. Lebih dari 1 juta peziarah datang ke tempat ini setiap tahunnya. [zk]