Diposting Selasa, 27-11-2012 | 09:42:52 WIB
SURIAH, muslimdaily.net, - Ratusan pengungsi Suriah melarikan diri ke Turki setelah pesawat tempur rezim Presiden Bashar al-Assad menghantam kamp pengungsi Atme dekat perbatasan Turki, Media Center Suriah melaporkan pada hari Senin, sebagaimana dilansir alarabiya.net.
Sebuah pesawat tempur Suriah juga meluncurkan tiga bom ke sebuah pusat komando pejuang di barat laut negara itu di dekat perbatasan Turki pada hari Senin, tidak menyebabkan korban, wartawan AFP melaporkan.
Serangan udara di kota Atme terjadi sekitar pukul 10.00 pagi (0800 GMT), kata wartawan dari tempat kejadian. Targetnya adalah sekolah yang menampung sebuah komando militer dan brigade pejuang Elang Damaskus. Reporter itu mengatakan tiga rumah, taman, dan jalan rusak. Warga berbicara tentang tiga bom sementara yang lain mengatakan roketlah yang menyebabkan kerusakan.
Desa Atme, terletak hanya dua kilometer (1,2 mil) dari perbatasan, wilayang dengan penghuni 7.000 penduduk. Dekat kamp pengungsi Atme, ada kamp militer lainnya milik pejuang Suriah yang tergabung dalam FSA (Free Syrian Army).
Kekerasan yang sedang berlangsung telah memaksa banyak orang untuk mencari perlindungan di sebuah kamp pengungsi lain terdekat di Qaa, atau bahkan di sekitar kebun zaitun.
Wilayah perbatasan ini merupakan pusat perjuangan dan rumah bagi sejumlah kelompok perjuangan.
Pejuang Rebut Bendungan
Pada hari Senin, pejuang menguasai bendungan strategis di Sungai Efrat di Suriah utara setelah pertempuran sengit, aktivis dan pengawas mengatakan pada hari Senin.
Dalam video yang diposting di Internet, menunjukkan sekitar belasan pejuang dengan seragam militer berjalan pada malam hari di jalan melintasi bendungan Tishreen, yang melintasi provinsi Aleppo dan Raqa, dengan beberapa anggota lain berada di dalam ruang kontrol, sementara salah satu orang yang menyatakan: "Bendungan Tishreen berada di bawah kendali Tentara Pembebasan Suriah (FSA). " [rah]