Diposting Jum'at, 15-02-2013 | 02:26:41 WIB
LONDON, muslimdaily.net - Inggris telah kehilangan 447 pesawat tak berawaknya (drone) di Irak dan Afghanistan. Pesawat-pesawat tersebut dilaporkan jatuh, rusak atau hilang selama operasi. Informasi ini menambah kemarahan dunia internasional dan perdebatan di Inggris, atas penggunaan drone yang telah menewaskan banyak warga sipil di Afghanistan.
Kementrian Pertahanan Inggris (MOD) telah melaporkan bahwa mereka kehilangan 447 pesawat tak berawak itu karena kesalahan teknis, kesalahan pengoperasian atau ingin menghindarkan pesawat tersebut dari daerah musuh yang bergolak, menurut surat kabar The Guardian.
Perangkat pesawat kecil, pesawat besar dan drone pembawa rudal semuanya hilang dalam lima tahun terakhir.
Berikut ini daftar drone Inggris yang hilang di Irak dan Afghanistan seperti dilansir RT.com.
- Pesawat jenis nirawak Desert Hawk 3 ukuran kecil, sejumlah 412 telah jatuh atau hilang.
- Pesawat jenis Tarantula Hawk dan Black Hornet jenis helikopter mini untuk pengintaian, sejumlah 25 telah hilang.
- Pesawat jenis drone Hellfire yang dapat membawa rudal, telah hilang satu buah, padahal satu pesawat tersebut seharga 1,5 juta dolar Amerika.
- Pesawat drone besar jenis Hermes 450, telah hilang sembilan buah, padahal satu pesawat seharga masing-masing 1,5 juta dolar Amerika.
Sedangkan masih banyak pesawat yang belum diperbaharui dan hilang yang menghabiskan biaya jutaan dolar di Inggris. Seorang pejabat di Kementrian Pertahanan mengatakan tidak ada satu tentara pun yang tewas akibat hilangnya drone tersebut.
Isu Privasi
Pesawat jenis tak berawak saat ini menjadi perdebatan hangat di dunia internasional. Bukan saja karena sering menewaskan warga sipil, tetapi juga dianggap telah melanggar privasi orang banyak, karena pesawat jenis ini sering digunakan untuk pengintaian rahasia.
Isu kontroversial penggunaan drone oleh pasukan Barat memicu protes dari Lembaga Pengawas Inggris (Watchdog). "Industri pesawat terus-menerus bicara atas manfaat ekonomi dari pesawat tak berawak, tapi sebenarnya kebebasan sipil dan implikasi keselamatanlah yang lebih perlu perhatian yang nyata," kata Chris Cole, pendiri situs Watchdog Drone Wars kepada surat kabar The Guardian.
Jumlah Sipil Tewas Akibat Drone
Sementara jumlah kematian warta sipil yang disebabkan serangan pesawat tak berawak di luar negeri sangat sulit dihitung jumlahnya. Namun perkiraan oleh Biro Jurnalisme Investigatif melaporkan antara 2.562 hingga 3.325 telah tewas akibat serangan pesawat tak berawak di Pakistan, termasuk 474 hingga 881 warga sipil.
Serangan pesawa drone bertanggung jawab atas kematian 531 - 779 orang, dengan tingkat korban sipil antara 4 persen dan 8,5 persen pada Juni 2012, menurut laporan oleh New America Foundation. Kedua statistik diatas tercantum dalam laporan tahun 2012 oleh Klinik Hak Asasi Manusia di Columbia Law School dan Center for Civilians in Conflict.
"Menurut analisis kami, telah ada lebih dari 100 kecelakaan pesawat tak berawak jenis besar di lebih dari 20 negara sejak tahun 2007," kata Cole kepada The Guardian.
Menurut Cole, ada lebih dari 400 pesawat tak berawak milik Inggris yang jatuh di Afghanistan, dan menurutnya ini adalah fakta mengejutkan.