Diposting Selasa, 19-02-2013 | 16:29:55 WIB
BAMAKO, muslimdaily.net, - Seorang Senator Amerika mengatakan Amerika Serikat kemungkinan akan memainkan peran militer lebih aktif di Mali, di mana perang ini dimulai oleh Prancis, segera setelah negara Afrika Barat itu menggelar pemilihan.
"Ada harapan bahwa akan ada dukungan tambahan dari Amerika Serikat di daerah ini dan lainnya, tapi hukum Amerika melarang bantuan langsung kepada militer Mali menyusul adanya kudeta," Senator Christopher Coons, ketua Senat Hubungan Luar Negeri subkomite Afrika, mengatakan kepada wartawan di ibukota Mali, Bamako, Senin sebagaimana diberitakan presstv.
"Setelah ada pemulihan penuh demokrasi, saya akan berpikir ada kemungkinan bahwa kami akan memperbaharui dukungan langsung kami untuk militer Mali," tambah Senator.
Empat anggota delegasi Senat dan DPR AS bertemu dengan para pejabat militer Prancis dan Afrika serta Presiden interim Mali Dioncounda Traore di ibukota, Bamako.
AS telah menyediakan intelijen, transportasi dan pesawat pengisian bahan bakar udara kepada Prancis sejak memulai agresi militernya di Mali bulan lalu. Hukum AS melarang bantuan langsung kepada angkatan bersenjata Mali karena melakukan kudute. Kudeta itu sendiri dipimpin oleh seorang pimpinan yang berlatih di Amerika.
Sebelumnya pada hari Senin, Uni Eropa secara resmi menyetujui misi pelatihan militer untuk membantu perang yang dipimpin Prancis di Mali. [har]