Diposting Selasa, 02-04-2013 | 13:50:06 WIB
AMSTERDAM, muslimdaily.net, - Mengundang banyak tokoh pembicara dan mualaf dari seluruh Belanda, Muslim Belanda mengadakan acara pada hari Ahad, 31 Maret untuk menyambut orang-orang yang baru memeluk Islam.
"Saya sangat senang hari ini," kata Hans, seorang pria asli Belanda berusia 72 tahun, kepada kantor berita Kuwait, KUNA , sebagaimana dilansir onislam.net Senin 1 April.
Hans menyatakan memeluk Islam saat Hari Mualaf Nasional Muslim Belanda di Masjid Biru di Amsterdam.
"Saya mendapat pengaruh dari anak laki-laki saya dan istrinya dan juga 3 cucu saya."
Pria sepuh tersebut diantara 9 orang Belanda yang mengucapkan syahadat dalam acara tersebut. Hans mengaku terpikat dengan Islam setelah melihat kehidupan keluarga anaknya yang bahagia.
"Saat saya melihat bagaimana anak saya dan istrinya berbicara dengan sopan dan beribadah kepada Allah dan karena hidayah Allah, saya sangat terkesan," ujar Hans.
"Saya sekarang akan mencoba lebih memahami Islam dan mempelajari Al Quran dan menghadiri kajian."
Anaknya memeluk Islam 8 tahun lalu setelah dikenalkan kepada Islam oleh istrinya yang keturunan Tunisia.
Acara tahunan Hari Mualaf ke 6 diselenggarakan oleh yayasan Discover Islam Foundation bekerjasama dengan lembaga National Platform for New Muslims di Belanda.
Lebih dari 1000 orang menghadiri acara ini, termasuk ulama terkenal asal Amerika Yusug Estes, tokoh Islam asal Yunani Hamza Tzortziz dan Farouk Al Zouman, orang pertama asal Arab Saudi yang berhasil mendaki Mount Everest pada tahun 2008.
Jumlah orang asli Belanda yang menjadi mualaf telah meningkat sebesar 15.000 dari 12.000 selama beberapa tahun belakang, menurut Jacob von der Blom, juru bicara acara tersebut.
Bulan lalu, Arnoud Van Doorn, tokoh penting partai sayap kanan yang dipimpin politikus kontroversial Geert Wilders, menyatakan diri masuk Islam setelah melakukan penelitian terhadap Islam dan umat Islam.
Terdapat sekitar 1 juta muslim di Belanda dari total 16 juta penduduk Belanda. Kebanyakan mereka adalah imigran dari Turki dan Maroko. [har]