View Full Version
Senin, 22 Apr 2013

Komandan Mujahidin Dagestan Membantah Terlibat Bom Boston

DAGESTAN, muslimdaily.net - Komandan Mujahidin Imarah Islam Kaukasus untuk provinsi Dagestan, VDagestan, menyatakan ketidakterlibatan mereka pada peristiwa bom Boston AS. Pernyataan ini sekaligus membantah tuduhan Amerika Serikat. Demikian dilaporkan Kavkazcenter (21/4).

“Setelah kejadian di Boston, AS, informasi yang tersebar di media menyatakan bahwa salah satu terduga pelaku peledakan diantara Tsarnaev bersaudara disebut-sebut telah menghabiskan waktu selama enam bulan di Dagestan pada tahun 2012. Atas dasar itulah, muncul asumsi spekulatif bahwa dia (terduga pelaku) telah bekerjasama dengan Mujahidin Imarah Kaukasus, khususnya Mujahidin Dagestan," kata Komandan Mujahidin Dagestan dalam pernyataannya.

Menurut pernyataan itu, Mujahidin Dagestan tidak sedang melakukan kontak peperangan dengan AS. Mereka menjelaskan, peperangan mereka saat ini dengan Rusia yang menjajah tanah muslim Dagestan.

"Komandan Mujahidin Dagestan mengindikasikan dalam hal ini bahwa Mujahidin Kaukasus tidak sedang berperang dengan Amerika Serikat. Kami berperang dengan Rusia, yang tidak hanya bertanggung jawab atas pendudukan Kaukasus. Namun juga atas kejahatan keji mereka kepada Umat Islam," tambahnya.

Mujahidin Dagestan juga menjelaskan bahwa penyerangan terhadap warga sipil bukanlah akhlak mujahid. Selama ini, mujahidin mengharamkan serangan yang menargetkan warga sipil.

"Perlu diingat bahwa bahkan kepada negara lawan, Rusia, yang memerangi Imarah Kaukasus. Amir Imarah Kaukasus, Dokku Umarov melarang kepada pasukan Mujahidin untuk menyerang warga sipil," kata pernyataan itu tegas.

Oleh karenanya, Komandan Mujahidin Provinsi Dagestan mendesak media-media khususnya media Amerika, untuk menghentikan penggiringan opini dan spekulasi serta promosi propaganda pemerintah Rusia.

"Jika pemerintah Amerika benar-benar berhasrat mencari tahu ‘dalang’ peledakan di Boston. Dan tidak terjebak dalam ‘permainan’ Rusia ini, maka mereka harus fokus mencari jejak badan keamanan Rusia dalam ledakan itu.” demikian dilaporkan Kavkazcenter. [faqih/mzf]


latestnews

View Full Version