Diposting Selasa, 23-04-2013 | 14:15:05 WIB
MOSCOW, muslimdaily.net, - Ayah dari terduga pengeboman Boston menuduh FBI menjebak anak-anaknya.
"Mereka hanya ingin menjebak Tamerlan, dan Dzhokhar berada di tempat yang salah pada waktu yang salah," kata Anzor Tsarnaev kepada harian Rusia Komsomolskaya Pravda pada hari Senin 22 April, sebagaimana dilansir alarabiya.net.
"Tamerlan sedang mengantarnya ke sekolah ketika mereka mulai menembaki mereka," katanya.
"Ini adalah penjebakan, perintah politik, pertunjukan Hollywood."
Dalam wawancara sebelumnya dengan media AS, Anzor menggambarkan Dzhokhar anak baik layaknya 'malaikat'.
Dzhokhar ditangkap Jumat malam setelah diburu polisi menyusul pemboman Boston Marathon pekan lalu, yang menewaskan tiga orang dan mengakibatkan 180 orang luka-luka. Saudaranya, Tamerlan, tewas ditembak oleh polisi.
Menurut sang ayah, mereka berencana kembali di Rusia. Anzor menambahkan bahwa ia berharap untuk dapat pergi ke Amerika Serikat, di mana Dzhokhar saat ini tengah dirawat akibat luka tembakan.
"Saya hanya tahu apa yang mereka tununjukkan di televisi. Kami berencana untuk pergi dan melihat dia di Amerika jika Allah mengizinkan," ujar Anzor.
Anzor juga membantah bahwa Tamerlan berpandangan radikal.
"Tamerlan semakin relijius setelah menikah. Ia pergi ke masjid setiap hari Jumat. Dia shalat lima kali sehari. Dia adalah seorang Muslim yang baik, dan tidak bisa melakukan apa yang dituduhkan padanya. "
Dzhokhar "adalah seorang siswa yang pintar di Cambridge. Dia bekerja sebagai penyelamat di kolam. Dia punya rencana besar: menjadi seorang dokter, untuk membuka usaha, untuk kembali ke sini," kata Anzor.
"Dia berkata: 'Ayah, jangan khawatir. Aku akan menyelesaikan studiku dan kembali, saya akan membantumu." [hr]