Diposting Senin, 29-04-2013 | 09:03:07 WIB
SYDNEY, muslimdaily.net, - Menyuarakan solidaritas dengan saudara-saudara Muslim mereka di negara Asia, sejumlah ulama dan tokoh Islam telah bergabung di Australia untuk meningkatkan dukungan menentang gerakan sekuler terhadap Islam di Bangladesh dan tindakan keras pemerintah terhadap demonstran.
"Kami mengutuk gerakan beberapa orang ultra-sekuler dalam menyebarkan kebencian terhadap Islam di Bangladesh," Dr Louay AbdulBaki, Direktur Hikmah Institute di Sydney, mengatakan kepada peserta dalam sebuah seminar mengenai situasi di Bangladesh, menurut pernyataan yang diperoleh OnIslam.net pada hari Ahad, 28 April.
"Kegiatan-kegiatan ini bertentangan dengan hak asasi manusia yang universal dan benar-benar keluar dari batas-batas kebebasan berbicara."
Diselenggarakan oleh Yayasan Ulama Australia atau Olamaa Foundation Australia, seminar ini mempertemukan sejumlah tokoh, termasuk Sheikh Mohammad Nazrul Islam Al Faroo, Sheikh Ferdous Alam dan Atiqur Rahman, mantan kepala staf tentara Bangladesh.
Peserta mengemukakan bagaimana Muslim menghadi serangan terhadap Islam oleh blogger sekuler di Bangladesh.
"Muslim diperintahkan untuk melindungi kesucian dan kehormatan simbol-simbol agama mereka," kata AbdulBaki.
"Selain itu, cinta Allah dan Rasul-Nya harus melebihi cinta untuk keluarga sendiri, kekayaan, bisnis atau bahkan kehidupan sendiri, dan ini merupakan indikasi untuk takut kepada Allah dalam hati seseorang."
Dia meminta pemerintah Bangladesh untuk menghentikan pelecehan dan penangkapan para ulama Muslim. Bangladesh berada dalam kekacauan setelah posting oleh blogger yang menghina Nabi Muhammad SAW. Ketegangan meningkat di negara itu bertambah saat persidangan beberapa pemimpin Islam pada tuduhan kejahatan perang selama perang kemerdekaan tahun 1971.
Situasi semakin memburuk setelah pasukan keamanan melancarkan tindakan keras mematikan terhadap demonstran anti-pemerintah, menewaskan lebih dari 100 orang.
Kemarahan semakin meningkat terhadap pemerintah setelah lebih dari 400 orang tewas dalam runtuhnya bangunan pabrik garmen awal pekan ini.
Pada awal seminar, doa dilakukan untuk para korban runtuhnya bangunan di Bangladesh.
Yayasan Ulama Australia juga menyelenggarakan kegiatan penggalangan dana untuk membantu keluarga yang terkena dampak dan perawatan medis bagi korban yang terluka atas musibah tersebut.
Sheikh Ferdous Alam mengkritik bahwa pemerintah justru mendukung bagi orang-orang ultra-sekuler untuk menyebarkan ide-ide anti-Islam mereka.
"Hal ini tidak diterima dalam masyarakat beradab bagaimana pemerintah Bangladesh membunuh orang dari partai oposisi, menangkap orang hanya karena mereka memakai jenggot, jilbab atau pakaian Islami lainnya." [hr]
ket gambar: Dr Louay AbdulBaki saat dalam seminar