Diposting Selasa, 30-04-2013 | 10:36:28 WIB
JAKARTA, muslimdaily.net - Meski bulan Ramadhan tahun ini 1434 Hijriah masih sekitar tiga bulan lagi, yakni pada 10 Juli 2013. Namun Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mewanti-wanti stasiun televisi mengurangi tayangan lawakan atau hiburan selama bulan suci Ramadhan.
MUI berharap permintaan mereka ditanggapi positif dari seluruh stasiun tv, sehingga umat Islam dapat khusyuk menjalankan ibadah di bulan Ramadhan.
"Kita imbau untuk mengurangi hal-hal yang tidak sesuai dengan bulan Ramadan, yang bertentangan dengan agama. Lawakan-lawakan itu hiburan. Tapi hiburan harus yang sehat," kata Ketua Bidang Infokom MUI Sinansari Ecip usai bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring serta sejumlah CEO stasiun televisi dan media di Jakarta, Senin (29/4/2013), seperti dikutip Liputan6.
Ia menambahkan selain tayangan lawakan, MUI juga meminta agar tayangan yang bernuansa horor, kekerasan, mistik dan seks dikurangi.
"Tolong hilangkan atau kalau tidak bisa dikurangi yang horor, kekerasan dan seks serta mistik," imbuh Encip.
Ia menjelaskan MUI sudah mencermati tayangan Ramadhan di televisi selama 6 tahun. Dan bulan suci itu dinilai merupakan momentum yang sangat dimanfaatkan televisi dengan semakin banyak tayangan lawakan. MUI juga akan bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) agar tayangan yang dianggap berpengaruh negatif dilaporkan ke KPI. Dan bila tidak digubris akan dilaporkan ke polisi.
"KPI yang berwenang memberikan sanksi, berupa teguran tertulis sampai penghentian sementara tayangan," katanya.
Menkominfo Tifatul Sembiring juga mengimbau agar televisi menayangkan acara-acara yang mendidik dan religius terutama di bulan Ramadan.
"Soal materi lawakan, tayangan Ramadan justru lawakan lebih banyak. Makanya kami mohon supaya lebih mengajak masyarakat untuk lebih religius," tukas Tifatul.