Diposting Rabu, 01-05-2013 | 10:38:34 WIB
BERLIN, muslimdaily.net, - Mencerminkan citra Islam yang terdistorsi atau terbalik di media, sebuah studi baru menemukan bahwa setengah dari orang Jerman melihat Islam sebagai ancaman bagi negara mereka dan tidak cocok dengan dunia Barat.
"Gambaran di media memberikan Buddhisme atau Hindu adalah agama yang cinta damai," ujar Detlef Pollack, seorang sosiolog yang turut menulis penelitian, mengatakan kepada kantor berita Deutsche Welle, sebagaimana dilansir onislam.net, Selasa 30 April.
"Gambaran mereka tentang Islam tentang fanatisme dan agresi."
Berjudul "Religion Monitor(Memantau Agama)" oleh Yayasan Bertelsmann, studi ini menemukan bahwa setengah dari orang Jerman melihat Islam sebagai ancaman bagi negara mereka. Studi ini juga menyimpulkan mengenai pandangan tentang makna sosial agama dan nilai-nilai di 13 negara Eropa dan negara lain.
Ditemukan bahwa mayoritas 51 persen warga Jerman melihat Islam sebagai ancaman bagi negara mereka. Pendapat ini berbeda dengan negara Eropa lain. Pendapat ini berlaku untuk 60 persen orang Spanyol, 50 persen orang Swiss dan 42 persen orang AS.
Sebaliknya, di India, hanya 30 persen melihat Islam sebagai ancaman, sementara di Korea Selatan itu hanya 16 persen.
Di negara-negara Eropa lainnya Barat, seperti Perancis, Inggris, dan Belanda, orang yang disurvei melihat Islam lebih positif daripada Jerman. Hasil ini, menurut Pollack, berhubungan dengan tingkat pendidikan umat Islam di masing-masing negara.
"Di Jerman kami memiliki sangat sedikit orang yang berpendidikan tinggi di kalangan imigran," katanya.
"Itu mempengaruhi sikap masyarakat, terutama terhadap imigran Muslim."
Gambaran yang menyimpang
Muslim Jerman setuju bahwa media massa memiliki efek buruk pada citra mereka, mendesak komunitas mereka untuk terlibat lebih banyak dengan masyarakat agar memperbaiki citra mereka.
"Di media kita sering melihat gambaran yang sangat menyimpang dari Islam," kata Aiman Mazyek, ketua Dewan Pusat Muslim di Jerman.
Dia menambahkan bahwa persepsi negatif bisa disebabkan kurangnya kontak secara pribadi antara Kristen dan Muslim di Jerman. Untuk mengatasi persepsi negatif ini, Mazyek mendesak umat Islam untuk terlibat lebih banyak dengan masyarakat.
"Muslim harus menyingsingkan lengan baju mereka, lebih terlibat dalam masyarakat dan membuat jelas bahwa mereka berkomitmen untuk negara ini," katanya.
Di Jerman terdapat antara 3,8 hingga 4,3 juta Muslim, membentuk sekitar 5 persen dari total 82 juta penduduk Jerman
Ketakutan terhadap Islam di Jerman bukanlah hal baru. Sebuah studi sebelumnya pada tahun 2010 oleh University of Munster menemukan bahwa 66 persen warga Jerman Barat dan 74 persen dari Jerman Timur memiliki sikap negatif terhadap umat Islam.
Sebuah penelitian yang lebih baru dari Allensbach Institute menyatakan bahwa pendapat ini tidak berubah selama dua tahun terakhir. Mengajukan pertanyaan kepada orang Jerman tentang Islam, hanya 22 persen mengatakan mereka setuju dengan pernyataan mantan presidenJerman, Christian Wulff, bahwa Islam seperti halnya Kristen, adalah bagian dari Jerman.
Menurut jajak pendapat nasional 2010 oleh lembaga penelitian Infratest-Dimap, lebih dari sepertiga dari responden lebih memilih "Jerman yang tanpa Islam." [har]