Diposting Senin, 13-05-2013 | 09:02:28 WIB
DHAKA, muslimdaily.net, - Lembaga hak asasi manusia internasional mendesak pemerintah Bangladesh untuk membentuk sebuah komisi independen untuk menyelidiki terhadap kerusuhan yang melibatkan kepolisian dan aktivis Islam yang mengakibatkan banyaknya korban yang meninggal dan luka-luka, agar tidak terulang kembali.
"Bangladesh akan menghadapi sejumlah besar demonstrasi tahun ini dalam menanggapi Putusan tambahan dari ICT dan dalam pemilihan umum nasional," kata Brad Adams, Direktur Asia Human Rights Watch, dalam sebuah pernyataan yang diperoleh OnIslam.net Sabtu , 11 Mei.
"Tanpa investigasi independen, akuntabilitas, dan peningkatan metode kepolisian, kita bisa melihat pertumpahan darah yang berulang."
Puluhan pengunjuk rasa telah tewas setelah pecahnya kekerasan polisi dari unjuk rasa oleh puluhan ribuan aktivis Islam di ibukota Dhaka, menuntut undang-undang anti-penghujatan pekan lalu.
Jumlah pasti dari korban selama aksi 5 dan 6 Mei masih belum jelas, menurut pemerintah korban yang meninggal berjumlah 11. Sumber berita independen menyebutkan angka di sekitar 50 orang meninggal akibat kekerasan polisi.
HRW meminta pemerintah untuk secara terbuka memerintahkan pasukan keamanan untuk mengikuti aturan hukum dalam menghadapi demonstran.
Organisasi hak asasi tersebut mendesa pemerintah Bangladesh untuk memikul menyatakan tanggung jawab atas kekerasan yang terjadi.
"Pemerintah Bangladesh memiliki tanggung jawab terhadap korban, apakah demonstran, pengamat atau polisi, untuk memastikan penyelidikan yang efektif setiap adanya korban," kata Adams. [ahr]