Diposting Sabtu, 08-06-2013 | 09:15:51 WIB
KAIRO, muslimdaily.net, - Al Azhar siap kembali memulai hubungan dengan Vatikan setelah beberapa saat merenggang, seiring dengan bergantinya kepemimpinan ke tangan Paus Franciskus.
"Masalah yang kita miliki bukan dengan Vatikan tetapi dengan mantan paus," kata Mahmoud Abdel Gawad, utusan diplomatik dari grand imam dari Al-Azhar, Syeikh Ahmed al-Tayyeb, kepada harian Italia Il Messaggero di Kairo, Agence France Presse (AFP) melaporkan pada Jumat, Juni 7, demikian rilis onislam.net.
"Sekarang pintu Al-Azhar terbuka."
Hubungan antara umat Islam dan Vatikan menjadi tegang pada tahun 2006 setelah Paus Benediktus mengutip seorang kaisar Byzantine abad ke-14 bahwa semua yang Nabi Muhammad SAW bawa adalah jahat dan tidak manusiawi.
Benediktus telah berulang kali mengucapkan bahwa kata-katanya tadi tidak mencerminkan pandangan pribadinya tapi tidak memberikan permintaan maaf yang jelas kepada umat Islam.
Pada saat itu, Al-Azhar mengatakan akan memutuskan hubungan dengan Vatikan atas ungkapan Benediktus yang kerap negatif terhadap Islam. Seiring dengan adanya Paus yang baru, Al Azhar berharap memiliki hubungan yang baik dengan Vatikan.
"Francis adalah paus baru. Kami mengharapkan langkah maju dari dia," kata Abdel Gawad.
Abdul Gawad menambahkan bahwa jika Franciskus menerima undangan dari Paus Ortodoks Koptik Tawadros II untuk mengunjungi Mesir, ia juga bisa mengunjungi Al-Azhar.
Setelah pemilihan Maret lalu, Paus Franciskus mendesak Barat untuk mengintensifkan dialog antaragama dengan Islam, untuk membangun jembatan yang menghubungkan semua orang di seluruh dunia.
Namun, dalam sebuah acara pada bulan Mei, ia menyebut 800 orang Italia yang tewas dalam abad ke-15 selama penaklukan Ottoman, adalah orang yang suci karena menolak melepaskan agama Kristen. Pernyataan tersebut dianggap bisa memperkeruh hubungan Vatikan dan dunia Islam di masa mendatang. [ahr]