View Full Version
Selasa, 02 Jul 2013

Korban Miras di Indonesia Mencapai 18.000 per Tahun

JAKARTA, muslimdaily.net - Korban miras di Indonesia mencapai 18.000 orang per tahun. Demikian dikatakan Fahira Fahmi Idris, tokoh Gerakan Anti Miras, saat ditemui di Rumah Damai Indonesia, Senin (1/7), ketika dimintai tanggapannya tentang aksi kekerasan karena miras. Kasus terakhir yang cukup heboh adalah perampokan ponsel oleh bocah R (13) tahun dengan menggorok leher Hikmah Fadillah (10) tahun untuk beli minuman keras di Antapani, Bandung tanggal 28 Juni lalu, seperti dilaporkan TribunNews.

“Korban miras di Indonesia, berdasarkan survei internal kami adalah 50 orang per hari atau sekitar 18.000 per tahun,” ujar Fahira Fahmi Idris, Senin (1/7).

Ia menjelaskan, jumlah korban tersebut merupakan korban akibat konsumsi minuman keras yang berakibat secara langsung maupun tidak langsung, seperti pembunuhan, perkosaan, kecelakaan lalu lintas, dan KDRT.

"Korban tersebut termasuk korban langsung dan tidak langsung akibat pengaruh miras, seperti pembunuhan, perkosaan, kecelakaan lalu lintas dan KDRT,” tambahnya kepada Muslimdaily.net.

Selain itu, miras menurut wanita berjilbab yang akrab dipanggil Uni tersebut, menyebabkan perubahan perilaku. “Konsumsi dan ketergantungan miras memiliki efek “remote “ perilaku dimana pengguna akan bertindak berdasarkan apa yang dia “dengar”, seperti kata bunuh, bakar, rampok dan lainnya,” jelas wanita pengusaha parsel dan bunga putri mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris.

Pegiat Yayasan Selamatkan Anak Bangsa ini juga mengeluhkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap masalah kasus peredaran atau konsumsi miras di Indonesia.

“Apa kita harus menunggu selama 5 tahun, sampai ratusan ribu korban meninggal Indonesia akibat miras?” tukasnya mengomentari minimnya dukungan pemerintah terhadap isu miras.

Lambatnya pengesahan RUU Miras, menurutnya telah menyebabkan peredaran miras menyebar luas dan sekarang sudah merambah ke minimarket-minimarket di kota besar.

Data WHO tahun 2011 menyebutkan, jumlah kematian akibat pengaruh alkohol di seluruh dunia mencapai 2,5 juta orang, termasuk kasus kecelakaan dan penyakit yang ditimbulkannya. Jumlah ini, lebih besar daripada kematian karena HIV/AIDS dan TBC seluruh dunia, demikian menurut laporan WHO tersebut. [Tengku Shahindra]

Keterangan gambar: Fahira Fahmi Idris (Sumber: Muslimdaily)


latestnews

View Full Version