View Full Version
Ahad, 20 May 2012

Budaya Sampah dan Generasi Sampah

Amerika Serikat yang sudah  menjadi kerajaan Zionisme itu, bukan hanya melakukan invasi militer ke Irak, Afghanistan, Palestina, Yaman, dan sejumlah negara lainnya dengan menggunakan kekuatan militernya, tetapi kerajaan Zionisme itu dengan menggunakan budayanya (Barat) berhasil menghancurkan generasi muda Islam.

Amerika Serikat yang sudah menjadi kearajaan Zionisme itu, bukan hanya menghancurkan dengan senjata dan bom, yang meluluh-lantakkan negeri-negeri Muslim, dan jutaan Muslim yang tewas, dan jutaan lainnya yang luka, kehilangan tempat tinggalnya, meninggalkan negerinya, tetapi kerajaan Zionisme itu, lebih dahsyat lagi menghancurkan keyakinan Muslim di seluruh dunia Islam.

Ketika Muslim menyaksikan saat Amerika Serikat melakukan serangan atas kota Bagdad dengan rudal tomhawk yang diluncurkan dari kapal induknya di Teluk, dan menghancurkan kota Bagdad, serta menampakkan bola api yang menjulang ke langit, disertai suara ledakan yang sangat dahsyat, dan bersamaan itu pula, kerajaan Zionisme  melakukan penghancuran secara total keyakinan Muslim di seluruh dunia.

Muslim hanya termangu melihat kehancuran kota Bagdad, Gaza, Kabul, Kandahar di Afghanistan, dan kota-kota Muslim lainnya, akibat bombardmen (pemboman) pasukan Amerika Serikat dan Sekutu. Muslim juga larut, tanpa daya, saat kerajaan Zionisme dunia itu menghancurkan keyakinan mereka. Mereka tak merasakan bahwa kerajaan Zionisme dunia sedang menghancurkan mereka. Muslim malah menikmati suguhan “racun” budaya yang sangat mematikan bagi kehidupan mereka.

Muslim sibuk  melakukan “munasharah” saat Zionis-Israel melakukan invasi militer ke Gaza, yang menewaskan ratusan dan melukai ribuan warga Gaza. Muslim sangat prihatin saat kerajaan Zionis itu menghancurkan Sabra-Satila di Lebanon. Tetapi, tidak ada yang menyadari betapa kerajaan Zionis itu, sudah sangat berhasil menghancurkan keyakinan Muslim, terutama keyakinan Islam mereka.

Bagaimana Amerika Serikat yang sudah menjadi kerajaan Zionisme dunia itu, melalui budaya materialisme yang memuja syahwat, sudah menyusup ke relung-relung hati, perasaan, pikiran, dan melahirkan tingkat laku dikalangan  Muslim, terutama generasi mudanya. Zionisme berhasil menghancurkan secara total budaya Islam, dan menggantikan dengan budaya hedonisme.

Budaya yang memuja syahwat, kenikmatan dunia, dan tidak lagi mengenal agama (Islam), dan bahkan sekarang mereka sudah meninggalkan agama mereka. Zionisme sudah berhasil memporak-poranda keyakinan Muslim, dan menjadikan hedonisme, permissivisme, kebebasan, dan kesamaan sebagai “agama” baru mereka.

Muslim di dunia Islam menggndrungi semua produk-produk budaya Barat. Film, musik, seni, makanan, dan bahkan mengindolakan artis-artis Barat. Artis dan bintang yang berasal dari kerajaan Zionisme menjadi pujaan mereka. Mereka memuja artis, bintang film, pemain bola, basket, dan sejenisnya. Melalui media massa budaya dan nilai-nilai Barat yang merupakan produk  Zionis ditranformasikan ke dalam kehidupan Muslim secara menyeluruh.

Apalagi sekarang ini ratusan konser musik yang menghandirkan bintang-bintang, artis, dan penyanyi Barat, menggerogoti keyakinan Muslim dan generasi mudanya. Setiap tahunnya ratusan konser musik, belum lagi melalui media, dan sejenisnya berhasil mengubah kehidupan mereka. Mereka yang sudah tersusupi budaya materialisme itu, mengikuti pemilihan-pemilihan “bintang” yang menjadi “idola” baru dikalangan muda.

Bagaimana anak-anak muda Muslim sekarang begitu nafsunya mengikuti kontes-kontes "idol" dan ingin menjadi “artis” yang populer, mulai dari New York, sampai Jakarta. Dengan kontes itu mereka diorbitkan menjadi orang yang paling terkenal, menjadi bintang, artis, dan tokoh muda, sehingga semuanya mendatangkan kenikmatan bagi mereka. Tak kurang orang tua mereka ikut berbangga.

Fenomena generasi muda Muslim di Indonesia yang begitu nafsu dan gila terhadap Lady GaGa, hanya menunjukkan ujung  kehancuran keyakinan generasi Muslim, yang sudah jauh dan tidak lagi mengenal Islam. Mereka sudah menjadi budak budaya syahwat dari kerajaan Zionis dunia yang ditampilkan melalui Lady GaGa. Betapa suramnya masa depan generasi Muslim di masa depan.

Waktu mereka habis hanya digunakan melihat, mengagumi, para artis, para bintang, pemain sepak bola, basket, dan bahkan mereka sudah kehilangan kesadaran bersifat kolektif, karena tersihir oleh budaya Barat yang diciptakan Zionisme.

Budaya sampah materialisme yang disengaja di produk kerajaan Zionisme itu, sekarang melumpuhkan secara total Muslim dan generasi mudanya. Mereka menjadi generasi loyo, generasi yang kehilangan ghiroh, kehilangan identitas, dan akhirnya menjadi generasi sampah. Tak berguna bagi masa depan Islam.

Setiap malam akhir pekan, mereka hanya bisa nongkrong, duduk-duduk, sambil menikmati musik, penampilan artis, bintang film, dan para penyembah setan, yang menyebabkan mereka tenggelam dalam kehancuran. Kehidupan mereka sudah tidak berarti lagi, dan mereka terjebak dalam  kemaksiatan yang nyata. Tak jarang pula mereka terlibat dalam sek bebas. Inilah malapetaka masa  depan Muslim.

Semakin sedikit Muslim dan generasi mudanya, yang hidup puritan (shalih), menjauhkan diri dari kemaksiatan, kemungkaran, dan hedonisme.  Mereka tak lagi tertarik dengan kehidupan yang bersih (zuhud), tetapi lebih memilih kehidupan hura-hura, yang sangat tidak bermanfaat. Kerajaan Zionisme dunia, bukan hanya menghancurkan secara pisik, tetapi sudah berhasil menghancurkan keyakinan Muslim, sampai ke ujung-ujung. Tidak ada lagi yang kokoh memegang keyakinan mereka.

Memang di akhir zaman ini memegang Islam itu, digambarkan oleh  Rasulullah Shallahu alaihi wassalam, seperti memegang bara api. Betapa beratnya tetap bisa sabar dengan Islam dan tetap beriltizam dengan al-haq di akhir zaman ini. Semua  manusia berbondong-bondong mengikuti dan beritiba’ kepada hawa nafsu dan menyembah setan. Wallahu’alam.


latestnews

View Full Version