View Full Version
Kamis, 27 Sep 2012

Amerika Negara Penuh Dengan Paradok

New York (voa-islam.com) Presiden Barack Obama mengatakan kepada para pemimpin dunia bahwa serangan terhadap warga Amerika Serikat di Libya "adalah serangan terhadap Amerika," dan ia meminta mereka untuk bergabung dalam menghadapi akar penyebab dari kemarahan di seluruh dunia Muslim,Selasa.

"Adalah kewajiban dari semua pemimpin, di semua negara melawan kekerasan dan ekstremisme," kata Obama dalam pidatonya di pertemuan tahunan Majelis Umum PBB.

Obama mengutuk video anti-Muslim (Innocence of Muslim) yang memicu kekacauan dan aksi kekerasan terhadap Amerika Serikat. Obama menyebut serangan terhadap konsulat Amerika Serikat di Benghazi, yang menewaskan Duta Besar Amerika Serikat, J.Christoper Stevens, sebagai tindakan yang "kejam dan menjijikkan". Obama sangat membela Konstitusi AS yang menjamin  kebebasan berekspresi.

Obama berulangkali menyebut tentang tewasnya Duta Besar Amerika Serikat, J.Christopher Stevens dalam pidatonya. "Hari ini, kita harus menyatakan bahwa masa depan kita akan ditentukan oleh orang-orang seperti Chris Stevens, dan bukan oleh pembunuhnya. Kita harus menyatakan bahwa kekerasan dan intoleransi tidak memiliki tempat di antara bangsa Amerika Serikat", tegasnya.  Obama mengatakan Amerika Serikat, "Tidak akan kenal lelah melacak para pembunuh dan membawa mereka ke pengadilan."  

"Seperti saya, mayoritas orang Amerika adalah Kristen, namun kita tidak melarang penghujatan terhadap keyakinan kita yang paling sakral," kata Obama.

Obama meminta kepada para pemimpin dunia Muslim harus berdiri tegak menentang orang-orang yang melampiaskan kemarahan mereka dengan kekerasan.

"Tidak ada kata-kata yang memaafkan terhadap pembunuhan orang tak berdosa. Tidak ada yang bisa dibenarkan karena video, kemudian menyerang terhadap kedutaan. Tidak ada fitnah yang memberikan alasan bagi orang untuk membakar sebuah restoran di Lebanon atau menghancurkan sebuah sekolah di Tunis atau menyebabkan kematian dan kehancuran di Pakistan,"kata Obama.

"Perang di Irak berakhir, dan pasukan kami telah pulang. Kami mulai menuju transisi di Afghanistan, dan Amerika bersama Sekutu akan mengakhiri perang pada 2014,". "Al-Qaeda telah melemah, dan Osama bin Laden sudah tidak ada", tandasnya.

Obama menegaskan di depan Sidang Umum PBB, yaitu, "Adalah kerja keras guna membangun demokrasi sejati - kebebasan nyata". Obama di depan para pemimpin dunia mendeklarasikan untuk mengakhiri, "kekerasan,". Kita harus menggunakan momen ini, dan Amerika siap bekerja dengan semua negara dan pemimpin yang bersedia menapaki  masa depan yang lebih baik".

Pidato Obama sangat paradok dengan fakta-fakta yang ada. Obama menginginkan dunia Muslim, meninggalkan kekerasan, tetapi Obama dan pemerintah Amerika Serikat terus melakukan kekerasan, pembunuhan yang sangat keji dan biadab. Berapa ribu ulama Musim yang tewas selama pemirintahan Obama? Akibat serangan pesawat tanpa awak (drone), di Afghanistan, Pakistan, Yaman, dan Somalia?

Amerika Serikat tidak akan pernah menghentikan kekerasan terhadap dunia Muslim, segala kebijakan yang dilakukannya mendukung bentuk-bentuk kekerasan. Perang melawan terorisme secara global di seluruh dunia Muslim, adalah kebijakan nyata-nyata Amerika Serikat, yang membawa dampak buruk penegakkan hak-hak asasi manusia, dan begitu banyaknya Muslim yang tewas di tangan para sekutu Amerik  Serikat.

Berapa banyak orang mati akibat invasi milier Amerika Serikat ke Afghanistan, Pakistan, Irak, Yaman, dan Palestina. Beberapa dekade Amerika Serikat terus mendukung Zionis-Israel, dan sampai sekarang melakukan penghancuran terhadap rakyat Palestina. Adakah Obama pernah berbicara blokade terhadap Gaza, yang sekarang rakyat sekarat, akibat tercekik oleh Zionis-Israel?

Amerika Serikat terus melindungi Zionis-Israel, yang menjadi "core" (inti) kekacauan di Timur Tengah, dan terus memberikan senjata dalam  jumlah miliaran dollar, membantu pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah pendudukan, menolak memberikan pengakuan  kemerdekaan terhadap Otoritas Palestina, yang sudah merengek-rengek ke Dewan Keamanan PBB. Selebihnya, dari waktu-waktu Amerika Serikat mendiamkan  segala bentuk kekejaman yang dilakukan oleh  Zionis-Israel terhadap rakyat Paletina.

Sekarang kemarahan yang sudah terpendam selama beberapa dekade ini, tak akan pernah bisa lagi dihalangi, selama Amerika Serikat tidak mau mengubah seluruh kebijakannya secara substansial terhadap dunia Muslim, dan memberikan hak-hak dasar rakyat Palestina merdeka. Inilah masalah pokok yang sekarang dihadapi dunia, terkait sikap dasar kebijakan Amerika Serikat terhadap dunia Islam.

Munculnya gerakan jihad, dan gerakan politik, serta kesadaran yang bersifat kolektif dari dunia Muslim, serta para pemimpinnya, tidak akan pernah memaafkan Amerika Serikat, Zionis-Israel, serta Eropa, yang selama ini telah melakukan kejahatan yang sangat tidak manusiawi terhadap Muslim dengan kekerasan yang bersifat massive. Semuanya akan dibuktikan.

Mengapa Amerika Serikat tidak memberikan kesempatan kepada setiap Muslim, disetiap negara Muslim, mereka mengekspresikan hak-hak dasar mereka, mewujudkan nilai-nilai dalam kehidupan?

Mengapa orang-orang Muslim hidup secara Islami kemudian harus dituduh tidak toleran, ekstrim, militan, fundamentalis, dan muncul sekarang Islamophobia, di seluruh dunia Barat? Mengapa mereka yang menginginkan hidup secara Islami, lalu dibunuh dan dikatakan sebagai teroris?

Setiap Muslim pasti akan mati. Mati satu atau satu juta sama setiap hari, tidak menjadi masalah. Karena, hakekatnya setiap manusia akan mengalami kematian.

Membela Nabi shalllahu alaihi wasslam, dan nilai-nilai Islam, lebih mulia dari segalanya. Kematian itu hanyalah keniscayaan belaka. Muslim seluruh dunia siap menghadapi sikap Amerika Serikat, yang paradok, betapapun harus berkorban dengan jiwanya. Wallahu'alam.


latestnews

View Full Version