View Full Version
Selasa, 20 Nov 2012

Misy'al: HamasTidak Akan Menghentikan Perang Dengan Zionis

Gaza City (voa-islam.com)  Kepala Biro Politik Hamas Khaled Misy'al menegaskan bahwa Hamas tidak akan menghentikan perang. Hamas tidak akan menyerah kepada Israel. Khaled Misy'al menegaskan, bahwa Hamas dan para pejuang Palestina mampu berperang jangka panjang melawan Zionis-Israel,Senin.

"Hamas tidak akan menyerah pada tekanan  oleh agresi Israel, dan mengemis   gencatan senjata", ujar Khaled Misy'al. Senjata yang dimiliki rakyat Palestina sudah cukup mampu berperang melawan Zionis-Israel, tambahnya.

Ribuan kelompok-kelompok Gerakan Islam, dan berbagai pejuang Islam (mujahid) telah menyeberang ke Gaza, lewat Rafah. Mereka bergelombang bagaikan air bah memasuki Gaza.

Berbagai tokoh Gerakan Islam telah berpartisipasi memasuki Gaza hari ini, termasuk para Menlu Liga Arab, dan pemimpin Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP), yang merupakan sayap politik Jamaah Ikhwan, Mohamad al-Katatni, hari ini akan melakukan perjalanan ke Gaza memimpin delegasi FJP bertemu dengan Ismail Haniyah dan sejumlah  tokoh Hamas lainnya.

Sementara aitu, Khaled Misy'al yang berbicara dalam konferensi pers di Kairo, mengatakan kedua belah pihak bisa mencapai gencatan senjata, tetapi juga bisa menjadi eskalasi perang yang sangat luas,  dan Hamas siap dengan segala kemungkinan. Hamas dalam kondisi siap berperang sampai kapanpun melawan Zionis, tegasnya.

"Siapa pun yang memulai perang harus mengakhirinya," kata Misy'al. Kepala Biro Politik Hamas itu, menambahkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah meminta gencatan senjata, tetapi pernyataan itu telah dibantah.

Israel melakukan pemboman terhadap  puluhan sasaran di Gaza pada Senin. Serangan Israel itu sudah memasuki hari keenam.

Sekjen PBB Ban Ki-moon tiba di Kairo, dan menyatakan mendukung upaya yang ditengahi Mesir untuk gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza, ujar  seorang koresponden AFP, Senin. Ban dijadwalkan bertemu Menteri Luar Negeri Mesir Mohammed Kamel Amr, kemudian di malam hari dan Ketua Liga Arab Nabil al-Arabi, Selasa.

Ban Ki-moon dijadwalkan akan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmud Abbas sebagai bagian dari usaha menciptakan  gencatan senjata Gaza, kata juru bicaranya Senin.

Para Menteri Luar Negeri Uni Eropa menyerukan penghentian "langsung" permusuhan di Gaza dan Israelm, Senin. "Sebuah penghentian segera perang kepentingan semua orang, terutama pada saat ketidakstabilan di kawasan," kata 27 menteri luar negeri Uni Eropa,  dalam sebuah pernyataan mereka.

"Semua serangan harus segera diakhiri karena menyebabkan penderitaan  warga sipil tak berdosa." Pernyataan itu mengatakan Uni Eropa mendukung upaya Mesirn untuk menengahi gencatan senjata.

Serangan udara baru Israel di Gaza tengah, menambah jumlah korban tewas mencapai  lebih dari 100 orang dan ratusan lainnya luka. "Dua martir tewas dalam pemogokan timur baru Israel dari al-Bureij (kamp pengungsi) dibawa ke rumah sakit al-Aqsa  di Deir al-Balah," kata juru bicara rumah sakit di Gaza. Kematian mendorong korban Gaza keseluruhan menjadi 101.

Pada halaman Facebook-nya, juru bicara kementerian kesehatan Ashraf Al-Qidra mengatakan, bahwa jumlah korban yang  tewas dalam serangan udara di kamp pengungsi Nusseirat, sebagai korban tewas Palestina 100 jiwa.

Qidra mengatakan korban rakyat  Palestina sebagian besar anak-anak jumlahnya mencapai  24 orang anak dan 10 wanita. Selanjutnya, menurut kementerian kesehatan, jumlah yang terluka akibat serangan Zionis itu mencapai 850 orang  di Gaza sejak perang dimulai pada hari Rabu. Mereka termasuk 260 anak-anak dan 140 wanita.

Memang sangat mahal yang harus dibayar rakyat Palestina untuk mendapatkan hak-hak tanah kelahiran mereka Palestina, dan membebaskan al-Aqsha yang sekarang dibawah pendudukan Zionis-Israel.

Tetapi, Muslimin yakin akan dapat membebaskan Palestina dan al-Aqsha, sebagaimana Khalifah Umar Ibn Khattab dan panglimanya Khaled bin Waled yang berhasil membebaskan Al-Aqsha kala itu dari Romawi. Wallahu'alam.


latestnews

View Full Version